Gaza, SPNA - A'ed Awni Abu Ramadan adalah seorang insinyur Palestina yang belajar Teknik Sipil di Amerika Serikat. Namun, karena mewarisi kecintaan pada tanah dan pertanian dari orang dan kakek nenknya, pria yang kerap disapa Abu Ramdan ini, memilih mengembangkan pertanian inofatif di tanah leluhurnya.
“Saya menerjemahkan kecintaan saya pada pertanian menjadi pengembangan pertanian keluarga, yang terletak di utara kota Beit Hanoun,” kata Abu Ramadan kepada The Palestine Chronicle.
“Saya sangat ingin menanam buah dan sayuran nontradisional, mengeksplorasi varietas baru buah-buahan tropis yang tidak diproduksi di Palestina, seperti buah naga, passiflora, kaktus tanpa duri, dan beberapa tanaman aromatik,” jelasnya.
Abu Ramadan menggunakan metode pertanian berkelanjutan dan intensif serta teknik pertanian vertikal untuk memaksimalkan hasil pertanian. Teknik ramah lingkungan ini memungkinkannya menggunakan energi terbarukan dan menggunakan kembali air dan limbah pertanian.
“Saya mendirikan perkebunan stroberi vertikal pertama di Palestina,” katanya. “Ini menghasilkan stroberi dalam jumlah yang sama tetapi hanya menggunakan 10% air, pupuk, dan pestisida yang digunakan dalam pertanian stroberi tradisional.”
Abu Ramadan juga mencoba bereksperimen dengan teknologi modern untuk menghasilkan buah dan sayuran di luar musimnya.
“Saya ingin pertanian saya menjadi panutan bagi semua petani Palestina untuk memaksimalkan produk lokal dan memungkinkan kami mengatasi banyak kesulitan yang kami hadapi karena pengepungan yang dilakukan oleh Israel.”
(T.RA/S: Palestine Chronicle)
