Dokter Lintas Batas Desak Israel Menghentikan Rencana Pengusiran Warga Masafer Yata

"Rencana ini berarti pemindahan paksa hampir seluruh penduduk Masafer Yatta dalam waktu dekat," kata David Cantero Pérez, kepala MSF.

BY 4adminEdited Sat,21 Jan 2023,02:14 PM

Ramallah, SPNA – Dokter Lintas Batas (MSF) telah mengeluarkan pernyataan dan seruan meminta Otoritas Pendudukan Israel untuk menahan diri dari dan tidak melanjutkan rencana untuk mengusir sekitar 1.000 warga Palestina dari rumah mereka di daerah Masafer Yatta di Tepi Barat yang diduduki. Dilansir dari media lokal Palestina, Wafa, Jumat (21/01/2023).

"Rencana ini berarti pemindahan paksa hampir seluruh penduduk Masafer Yatta dalam waktu dekat," kata David Cantero Pérez, kepala MSF.

"Kemana perginya semua keluarga ini? Ini sama sekali tidak bisa diterima." Sambungnya.

Pada 1980-an, Israel menunjuk Masafer Yatta, selatan Hebron, sebagai zona tembak militer. Dalam beberapa dekade sejak itu, warga Palestina yang tinggal di 12 desa di seluruh wilayah tersebut sering menyaksikan rumah mereka berulang kali dihancurkan. Mereka juga hidup di bawah ancaman pemindahan paksa.

Situasi mereka semakin memburuk pada Mei 2022 menyusul keputusan Mahkamah Agung Israel yang menghapus semua hambatan hukum untuk pemindahan paksa warga Palestina dari Masafer Yatta untuk mengubah daerah itu menjadi zona militer.

Pejabat Palestina mengonfirmasi bahwa, per Januari 2023, sebagian besar penduduk Masafer Yatta telah menerima perintah pembongkaran dan berisiko untuk dipindahkan secara paksa.

Otoritas Israel telah memberikan tekanan luar biasa pada penduduk Masafer Yatta untuk meninggalkan daerah tersebut. Selain membongkar rumah warga, mereka memasang pos pemeriksaan, menyita kendaraan warga, serta memberlakukan jam malam dan pembatasan pergerakan lainnya.

Langkah-langkah yang telah diintensifkan dalam beberapa bulan terakhir itu, sangat memengaruhi kebebasan bergerak, kesehatan mental, dan kemampuan warga untuk mengakses layanan dasar, termasuk perawatan medis.  Kata tim MSF yang bekerja di wilayah tersebut.

Pasien yang sakit dan lanjut usia dilaporkan harus menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan dan dipaksa berjalan jauh untuk mencapai klinik. Pergerakan penduduk dibatasi bahkan selama keadaan darurat medis.

"Langkah-langkah ini sangat mempengaruhi penduduk Masafer Yatta dan membuat hidup mereka tak tertahankan," kata Cantero Pérez. "Mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus."

"Dampak kesehatan mental terhadap penduduk, terutama anak-anak, tidak dapat diabaikan," tambahnya. "Pada periode di mana lebih banyak penghancuran rumah terjadi, tim kesehatan mental kami menerima lebih banyak orang dengan gejala depresi dan kecemasan."

Dokter Lintas Batas (MSF) adalah sebuah organisasi kemanusiaan medis internasional independen yang memberikan bantuan darurat bagi masyarakat yang terkena dampak konflik bersenjata, epidemi, orang-orang yang tidak mendapatkan layanan kesehatan serta korban bencana alam.

(T.HN/S: Wafa)

leave a reply
Posting terakhir