Sambil Kibarkan Bendera Zionis, 323 Pemukim Israel Serbu Al-Aqsha

Jamal Amr menekankan bahwa serangkaian pelanggaran terhadap Al-Aqsha, dimulai dengan serbuan rutin harian Yahudi dan berbagai pelanggaran lainnya di kompleks Al-Aqsha, sebagai bagian dari tujuan strategis jangka panjang berbahaya, dengan rencana akhir menghancurkan kompleks suci Al-Aqsha dan mendirikan Kuil Yahudi di atasnya.

BY 4adminEdited Wed,25 Jan 2023,01:15 PM

Yerusalem, SPNA - Gerombolan pemukim Israel, pada Senin (23/01/2023), mengibarkan bendera otoritas pendudukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsha, selama serbuan yang dijaga oleh pasukan pendudukan Israel.

Sebanyak 323 pemukim Israel menyerbu Al-Aqsha, termasuk di antaranya pelajar Yahudi, dalam kelompok berturut-turut. Mereka merangsek masuk ke kompleks suci Al-Aqsha melalui Gerbang Mughrabi. Sejumlah sumber Yerusalem mengatakan bahwa gerombolan pemukim Israel mengibarkan bendera negara Zionis dan meneriakkan lagu kebangsaan Israel, Hatikvah.

Gerombolan pemukim Israel juga melakukan ritual “sujud ruhani” secara kolektif di dekat Bab Al-Qattanin (salah satu gerbang Al-Aqsha). Di samping itu mereka juga melakukan kekerasan terhadap jemaah muslim Palestina.

Pasukan pendudukan Israel memberlakukan pembatasan masuknya jemaah Palestina dari Yerusalem dan memeriksa kartu identitas mereka, bahkan menahan sejumlah jamaah di gerbang luar Al-Aqsha.

Penduduk Palestina di Yerusalem kembali menyerukan adanya pertemuan dan kunjungan massal di kompleks Masjid Al-Aqsa, untuk menggagalkan semua rencana pendudukan dan rencana organisasi Bait Suci Yahudi.

Peneliti Yerusalem, Jamal Amr, menyerukan adanya mobilisasi dan kunjungan di Al-Aqsha, untuk menggagalkan rencana yahudisasi dan pendudukan Al-Aqsha, serta mengusir serbuan gerombolan pemukim Israel yang akan diawali dengan dimulainya “Februari Ibrani”.

Jamal Amr menekankan bahwa serangkaian pelanggaran terhadap Al-Aqsha, dimulai dengan serbuan rutin harian Yahudi dan berbagai pelanggaran lainnya di kompleks Al-Aqsha, sebagai bagian dari tujuan strategis jangka panjang berbahaya, dengan rencana akhir menghancurkan kompleks suci Al-Aqsha dan mendirikan Kuil Yahudi di atasnya.

Baru-baru ini, pasukan pendudukan Israel meningkatkan penargetan jamaah muslim dan murabithun/murabithat (penjaga Al-Aqsha) yang ditempatkan di kompleks Al-Aqsha. Pasukan pendudukan Israel memberlakukan pembatasan dan prosedur ketat bagi jamaah muslim Palestina ke Al-Aqsha, sebagai bentuk untuk meminimalisir sedemikian rupa kehadiran jamaah muslim di kompleks Al-Aqsha.

Ikatan Organisasi Kuil Yahudi, telah mengumumkan serbuan massal orang-orang Yahudi ke kompleks Al-Aqsha bertepatan dengan dimulainya “Februari Ibrani”.

Organisasi Kuil Yahudi menambahkan bahwa setiap awal bulan Ibrani, menyerukan dan melakukan serbuan ke kompleks Al-Aqsha dengan tujuan mengintensifkan yahudisasi dan menciptakan musim baru bagi yahudisasi Al-Aqsha.

Dalam tindakan provokatif yang terus menerus, para pemukim biasanya membaca teks Talmud dengan keras, sementara para pemimpin tur Yahudi memberikan penjelasan kitabiah yang menyesatkan terkait Al-Aqsha bahwa kompleks Al-Aqsha adalah bekas Kuil Yahudi. Mereka berkeliling kompleks suci Al-Aqsha, tanpa memperhatikan kesucian tempat umat Islam tersebut.

Gelombang serbuan pemukim Yahudi terjadi setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu. Serbuan pemukim Yahudi kerap terjadi dalam dua waktu, di pagi hari dan setelah salat Zuhur, melalui Gerbang Mughrabi di dinding barat Al-Aqsha, di bawah perlindungan dan pengawalan pasukan pendudukan Israel.

Tur berkala Yahudi ini bertujuan untuk mengubah realitas di Kota Suci dan Masjid Al-Aqsha dalam upaya untuk meyahudisasi kawasan tersebut, serta sebagai bagian dari upaya untuk membagi kompleks Al-Aqsha secara temporal dan spasial.

Pendudukan menargetkan penduduk Yerusalem melalui berbagai tindakan penangkapan, pengusiran, dan denda. Hal ini dilakukan dengan tujuan menjauhkan mereka dari Masjid Al-Aqsha, sehingga meninggalkannya direbut ambisi pencaplokan Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir