Warga Palestina Gelar Shalat Ghoib untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah

Gempa bermagnitudo 7,8 melanda tenggara Türkiye, menewaskan dan melukai ribuan orang.

BY 4adminEdited Tue,07 Feb 2023,01:20 PM

Al-Quds, SPNA - Bertempat di Masjid Al-Aqsa di kota Al-Quds, warga Palestina menggelar shalat ghaib untuk para korban gempa di Turki dan Suriah pada hari Senin (06/02/2023).

Ratusan jemaah terlihat mengikuti pelaksanaan shalat ini.

Gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara Turki pada Senin dini hari waktu setempat. Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya 3.419 orang meninggal dan 20.534 lainnya terluka di 10 provinsi di Turki, kata Wakil Presiden Fuat Oktay pada Selasa (07.02/2023).

Sementara di Suriah, korban meninggal mencapai 1.444. Hal ini diperparah dengan minimnya peralatan pertahanan sipil, yang memungkinkan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.

Gempa dahsyat ini mengguncang distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras. Sekitar sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 mengguncang distrik Elbistan, provinsi Kahramanmaras. Gempa ini memengaruhi beberapa provinsi lain, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay , Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah.

Lebih dari 8.000 orang telah diselamatkan dari reruntuhan sejauh ini, kata Oktay.

Sedikitnya 315 gempa susulan tercatat sejak dua gempa besar itu, tambahnya.

Sebanyak 3.294 personel SAR dari 14 negara telah memasuki Turki, termasuk Azerbaijan dan Rusia, kata wakil presiden.

Sebanyak 5.775 bangunan runtuh, kata Orhan Tatar, direktur jenderal gempa bumi dan pengurangan risiko di Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD).

Dia menambahkan bahwa lebih dari 24.000 personel saat ini sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Tatar mengatakan area dampak gempa mencakup sekitar 110.000 kilometer persegi (42.500 mil persegi).

Sekitar 13,5 juta warga terkena dampak langsung gempa tersebut, kata Menteri Lingkungan Hidup, Urbanisasi, dan Perubahan Iklim Murat Kurum.

'Bencana terbesar' sejak gempa Erzincan 1939

Turki menetapkan tujuh hari masa berkabung nasional setelah gempa bumi yang mematikan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin mengatakan bahwa dengan gempa tersebut, Turki diguncang oleh "bencana terbesar" sejak gempa bumi Erzincan tahun 1939 di abad terakhir.

"Negara kami telah mengambil tindakan dengan semua lembaganya sejak gempa. Semua sumber daya telah dikerahkan," katanya di kantor AFAD di ibu kota Ankara, tempat ia mengoordinasikan pekerjaan penyelamatan dan bantuan.

Erdogan juga meminta bangsa untuk "satu hati," dengan mengatakan, "Saya harap kita akan meninggalkan hari-hari bencana ini dalam persatuan dan solidaritas sebagai negara dan bangsa."

Setelah gempa bumi awal, "koridor bantuan udara" dibuat oleh Angkatan Bersenjata Turki untuk mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke wilayah tersebut.

Sejumlah besar pesawat angkut, termasuk A-400M, mengirim tim SAR dan kendaraan ke wilayah tersebut. Pesawat ambulans juga menggunakan koridor bantuan udara.

Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan, dan tim dukungan psikologis juga dikirim ke wilayah tersebut.

Setelah gempa bumi, belasungkawa mengalir dari seluruh dunia untuk mengungkapkan solidaritas dengan Turki, dengan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Korban Gempa Turki Meningkat

Korban tewas akibat gempa yang melanda pesisir barat Turki dan Yunani Jumat sore (30/10/2020) meningkat menjadi 25 orang, dimana lebih dari 804 orang terluka.