Mendesak! Palestina Serukan Bantuan untuk Pasien Kanker di Gaza

Sekitar 9.000 pasien di Gaza sedang menunggu perawatan yang diperlukan.

BY 4adminEdited Wed,08 Feb 2023,11:45 AM

Gaza, SPNA - Otoritas Palestina pada hari Ahad (05/02/2023) meminta komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk melipatgandakan upaya untuk meningkatkan layanan diagnostik dan pengobatan bagi pasien kanker di wilayah yang diblokade tersebut.

“Sekitar 9.000 pasien di Gaza sedang menunggu perawatan yang diperlukan,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Abdul Latif al Hajj dalam konferensi pers di Kota Gaza.

Dia mengatakan bahwa sistem kesehatan Gaza “mengalami kesenjangan besar dalam perawatan kesehatan untuk pasien kanker, termasuk deteksi dini, layanan diagnostik, pengobatan radiologis dan kemoterapi.”

Pejabat Palestina mengimbau komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia "untuk memikul tanggung jawab mereka dan menekan Israel untuk mengizinkan pasien berpergian ke rumah sakit di Yerusalem dan Tepi Barat untuk perawatan."

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah kematian akibat kanker di Gaza naik 12,5 persen pada 2021.

Atas peningkatan jumlah kematian ini, kementerian menyalahkan kurangnya radioterapi dan pemindaian atom akibat larangan Israel.

Kementerian mengatakan 6.000 pasien kanker dirawat di Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina pada 2022, diperkirakan jumlahnya akan meningkat 2.000 pada 2023.

Direktur medis rumah sakit, Mohamed Abu Nada, mengatakan bahwa  semua rumah sakit di Gaza kekurangan radioterapi karena blokade Israel selama bertahun-tahun.

“Kemoterapi tersedia di Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina dengan tarif sederhana hingga 50%, sementara pasien menghadapi kondisi serius akibat kurangnya perawatan ini,” tambahnya.

Banyak pasien di Gaza bergantung pada rumah sakit di Yerusalem Timur yang diduduki, Tepi Barat yang diduduki, dan Israel, untuk menerima perawatan dan melakukan operasi yang tidak tersedia di jalur Gaza.

Iyad Abu Jalala, salah seorang pasien kanker, masih menunggu izin Israel untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit di Tepi Barat.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Abu Jalala mengatakan dia "mengajukan izin ini lima kali, dan setiap kali pengajuan, dia diberi tahu bahwa permintaannya sedang dipelajari."

Dia mengimbau untuk membebaskan "sektor kesehatan dari blokade Israel dan untuk menyediakan perawatan serta memfasilitasi akses pasien ke rumah sakit di luar negeri."

Menjadi rumah bagi hampir 2,3 juta jiwa, Gaza telah terguncang di bawah blokade Israel selama bertahun-tahun sejak 2007. Kondisi ini sangat mempengaruhi mata pencaharian di wilayah tepi pantai itu.

(T.RA/S: TRT World)

leave a reply
Posting terakhir

Gaza Alami Krisis Obat untuk Pasien Kanker

Setidaknya 50 hingga 60 persen pasien kanker di Gaza memerlukan perawatan mendesak di luar daerah kantong yang terkepung tersebut, termasuk radioterapi, kemoterapi dan pemindaian atom, yang tidak dapat dilakukan di Gaza.

Kematian perlahan pasien kanker Gaza

Selama dekade terakhir, Israel telah mengendalikan dan membatasi pengiriman obat-obatan ke Gaza, yang mengakibatkan minimnya perawatan yang bisa diperoleh para pengidap kanker di wilayah itu.