Jumlah Tahanan Administratif Palestina di Penjara Israel Lebih 900 Orang

Penahanan administratif adalah praktik penahanan sewenang-wenang otoritas pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina, di mana memungkinkan Israel menahan penduduk Palestina tanpa proses pengadilan dan tanpa tuduhan, dengan tidak mengizinkan tahanan atau kuasa hukumnya untuk meninjau atau memeriksa barang bukti dari pihak Israel.

BY 4adminEdited Wed,08 Feb 2023,01:22 PM

Ramallah, SPNA - Komite Tahanan Palestina, pada Selasa (07/02/2023), mengatakan bahwa jumlah tahanan administratif Palestina di penjara pendudukan Israel telah mencapai lebih dari 900, termasuk tahanan perempuan, Raghad Al-Fani, dan lima orang anak-anak.

Dalam sebuah pernyataan, Komite Tahanan Palestina menyebutkan bahwa tahanan administratif sebagian besar ditahan di tiga penjara: Ofer (379 orang), Negev (345 orang), dan Megiddo (160 orang), sedangkan sisanya ditahan di beberapa penjara otoritas pendudukan Israel lainnya.

Komite Tahanan Palestina menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel mengeluarkan lebih dari 12.000 perintah penahanan administratif selama sembilan tahun terakhir. Angka tertinggi perintah penahanan administratif terjadi selama setahun terakhir, dengan 2.409 surat perintah penahanan.

Komite Tahanan Palestina menunjukkan bahwa tahanan administratif tertua pada saat ini adalah Jamal Al-Nisr (76 tahun). Komite Tahanan Palestina mencatat bahwa sebanyak 80 persen tahanan administratif juga pernah ditangkap sebelumnya dan beberapa tahanan tersebut telah ditahan selama bertahun-tahun.

Penahanan administratif adalah praktik penahanan sewenang-wenang otoritas pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina, di mana memungkinkan Israel menahan penduduk Palestina tanpa proses pengadilan dan tanpa tuduhan, dengan tidak mengizinkan tahanan atau kuasa hukumnya untuk meninjau atau memeriksa barang bukti dari pihak Israel.

Kebijakan penahanan ini secara jelas dan tegas telah melanggar ketentuan hukum humaniter internasional, di mana otoritas pendudukan Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang mempraktikkan kebijakan ini.

Otoritas pendudukan Israel dan administrasi penjara menyatakan bahwa tahanan administratif memiliki arsip rahasia yang tidak akan pernah bisa diungkapkan, sehingga tahanan administratif tidak mengetahui lamanya hukuman atau alasan penahanannya secara jelas.

Tahanan administratif sering dikenakan perpanjangan masa tahanan lebih dari satu kali dalam jangka waktu tiga bulan, enam atau delapan bulan, dan terkadang kadang bisa mencapai satu tahun penuh. Dalam beberapa kasus, tahanan administratif bisa ditahan selama mencapai tujuh tahun, seperti yang dialami oleh Ali Al-Jamal.

(T.FJ/S: RT Arabic, Wafa)

leave a reply
Posting terakhir