12 Tahun Tinggalkan Gaza, Satu Keluarga Palestina Gugur dalam Gempa Bumi di Turki

Abu Jalhoum, istrinya Fatima, dan empat anak mereka, termasuk di antara 70 warga Palestina yang ditemukan tewas dalam gempa yang menguncang Turki.

BY 4adminEdited Thu,09 Feb 2023,05:35 AM

Ankara, SPNA - Berharap terlepas dari perang dan kemiskinan, 12 tahun yang lalu, Abdel-Karim Abu Jalhoum, memboyong keluarganya meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung, Gaza. Turki menjadi pilihannya, dan berharap ia bisa merasakan kemanan di negara ini.

Namun nahas, saat gempa bermagnetudo 7,8 meluluhlantakkan Turki dan Suriah pada Senin (06/02/2023) dini hari, ia dan seluruh keluarganya menjadi bagian dari korban yang meregang nyawa dalam bencana dahsyat ini.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan bahwa Abu Jalhoum, istrinya Fatima, dan empat anak mereka, termasuk di antara 70 warga Palestina yang ditemukan tewas. Jumlah korban tewas secara keseluruhan dalam gempa tersebut telah melampaui 12.000 jiwa.

"Saudaraku pergi ke Türkiye untuk mencari kehidupan yang lebih baik, jauh dari perang dan blokade di sini, di Gaza," kata saudara laki-laki Abu Jalhoum, Ramzy, 43 tahun, kepada kantor berita Reuters saat kerabat dan tetangga berbelasungkawa di rumahnya, di kota Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, pada hari Rabu (08/02/2023).

"Kami kehilangan keluarga. Seluruh keluarga dihapus dari data  catatan sipil," katanya.

Dahulu saat di Gaza, Abu Jalhoum bekerja sebagai sopir taksi. Tahun 2010 ia bertolak menuju Turki dan bekerja di sebuah pabrik kayu di Antakya. Ketika kehidupannya mulai stabil, istri dan anak-anaknya pun menyusul untuk tinggal bersamanya di sana.

Di Antakya, hidup lebih menjanjikan bagi ayah berusia 50 tahun ini, Ia pun menjalani kehidupan bersama istrinya Fatima (33 tahun) dan anak-anak mereka: Noura (16 tahun), Bara (11 tahun), Kenzi (9 tahun) dan Mohammad, anak mereka yang berusia 3 tahun yang lahir di Turki . Menurut keluarga, enam bulan lalu Abu Jalhoum dan keluarganya pindah ke apartemen baru.

Beberapa jam setelah gempa, keluarga besar berusaha mati-matian untuk melakukan kontak, memanggil semua orang yang dapat memberikan informasi apapun. Pada hari Selasa, mereka mengenali keluarga tersebut dalam sebuah foto yang memperlihatkan mereka terkubur di bawah reruntuhan dalam keadaan tak bernyawa.

Dalam gambar tersebut, Abu Jalhoum terlihat memeluk anak-anaknya, tampaknya berusaha melindungi mereka dengan tubuhnya sendiri saat rumah mereka runtuh menimpa mereka.

Tidak ada angka pasti berapa banyak orang Palestina yang tinggal di Turki, tetapi banyak, terutama dari Gaza, dalam beberapa tahun terakhir telah pindah ke Turki, menyelamatkan diri dari wilayah padat penduduk yang sering menyaksikan perang yang telah menyebabkan hancurnya perekonomian.

(T.RA/S: TRT World, Reuters)

leave a reply
Posting terakhir