13 Hari Terluka Parah, Anak Palestina Meninggal Dunia Karena Ditembak Israel di Nablus

Dengan meninggalnya Muntaser Al-Shawa, jumlah penduduk Palestina yang dibunuh oleh Zionis Israel sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 51 orang, di antara 12 jiwa merupakan anak-anak, seorang perempuan lansia, dan seorang tahanan yang meninggal di dalam penjara pendudukan.

BY 4adminEdited Tue,21 Feb 2023,01:34 PM

Nablus, SPNA - Anak Palestina meninggal dunia, pada Senin (20/02/2023), setelah mengalami luka parah akibat terkena tembakan pasukan pendudukan Israel ketika menyerbu kota Nablus.

Sejumlah sumber lokal menyatakan bahwa Muntaser Muhammad Theeb Al-Shawa (16 tahun), terluka akibat tembakan pasukan pendudukan Israel, pada Rabu (08/02/2023), ketika mereka menyerbu Makam Yusuf.

Sejumlah masjid di Balata menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Muntaser Shawa dan meminta penduduk Palestina untuk berpartisipasi secara besar-besaran dalam pemakaman jenazahnya pada Selasa, hari ini.

Serangan pasukan pendudukan dan pemukim Israel di Tepi Barat dan kota Yerusalem baru-baru ini telah meningkat, akibat ancaman dan keputusan ekstremis yang dikeluarkan oleh pemerintah pendudukan Israel yang ekstrem.

Dengan meninggalnya Muntaser Al-Shawa, jumlah penduduk Palestina yang dibunuh oleh Zionis Israel sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 51 orang, di antara 12 jiwa merupakan anak-anak, seorang perempuan lansia, dan seorang tahanan yang meninggal di dalam penjara pendudukan.

Pada saat ini, sekitar 666.000 pemukim Israel tersebar di 145 pemukiman besar dan 140 pos permukiman terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Serangan pasukan pendudukan dan pemukim Israel berulang kali terus melakukan pelanggaran di sejumlah kawasan tersebut, dengan tujuan mengusir penduduk Palestina dari tanah mereka untuk mewujudkan rencana permukiman ilegal baru di tanah Palestina.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Bank Dunia: Gaza Alami Krisis Ekonomi yang Sangat Parah

Bank Dunia mendesak pentingnya melakukan upaya untuk menghubungkan kembali Jalur Gaza dengan ekonomi Tepi Barat dan pasar luar negeri, termasuk mengeluarkan izin usaha bagi pedagang Gaza, dan mengurangi pembatasan persyaratan produksi.