Beirut, SPNA - Gempa berkekuatan 6,4 skala richter, pada Senin (20/02/2023), kembali guncang perbatasan Turki. Gempa ini turut dirasakan penduduk Suriah, Lebanon, dan Palestina.
Departemen Bencana dan Kebencanaan Turki (AFAD) mengindikasikan bahwa gempa berkekuatan 6,4 skala richter melanda negara bagian Hatay di selatan Turki. Gempa lain yang kekuatan 5,8 skala richter terjadi di distrik Samandag di negara bagian Hatay.
AFAD meminta warga Turki untuk menjauh dari bangunan yang rusak di zona gempa di Hatay. Sejumlah saksi mata melaporkan runtuhnya sejumlah bangunan di utara Suriah dan selatan Turki akibat gempa baru tersebut.
Media Turki mengumumkan adanya kerusakan baru setelah gempa bumi baru-baru ini dan suara bangunan runtuh terdengar di kota Antiokhia Turki. Pemadaman listrik total juga terjadi di provinsi Hatay akibat gempa tersebut.
Pusat Penelitian Gempa di Universitas Turki Bosphorus mengumumkan telah tercatat sebanyak 10 gempa susulan sejak gempa baru yang terjadi di Hatay.
Wakil presiden Turki mengatakan bahwa 20 gempa susulan terjadi di negara bagian Hatay, menyusul dua gempa baru.
Berdasarkan laporan korban jiwa berjatuhan di barat laut Suriah, akibat gempa 6,4 skala richter yang melanda Hatay, selatan Turki, serta runtuhnya sejumlah bangunan di kawasan Jindires dan Azaz di Suriah akibat gempa tersebut.
Departemen Pertahanan Sipil menerima banyak permohonan untuk melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan ke kota Jindires di provinsi Aleppo, setelah gempa berkekuatan 6,4 skala richter di Hatay.
Berdasarkan Badan Survei Geologi Amerika (USGS), gempa yang melanda Hatay di Turki berada di kedalaman 10 kilometer.
Sejauh ini, sebanyak lebih dari 47.000 orang meninggal dunia dan belasan ribu lainnya mengalami luka-luka, akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki dan Suriah, pada Senin (06/02/2023). Sementara itu, ratusan ribu rumah hancur dalam gempa dahsyat tersebut.
(T.FJ/S: RT Arabic)