Malapetaka Kota Huwara Palestina Setelah Serangan Mengerikan Pemukim Israel

“Desa berubah menjadi medan perang sesungguhnya. Para pemukim Israel yang menyerang kami membakar empat rumah, enam kendaraan, dan sebuah ruangan di sekolah menengah. Tidak puas dengan kekejaman itu, mereka menyerbu kandang domba dan menyembelih dua ekor domba dengan pisau. Mereka juga mencuri delapan ekor domba,” kata Ibrahim Omran.

BY 4adminEdited Wed,01 Mar 2023,01:16 AM

Nablus, SPNA - Penduduk Palestina di kota Huwara, di utara Tepi Barat bagian utara, pada Senin dini hari (27/02/2023), terbangun karena aksi penghancuran dan vandalisme yang dilakukan pada malam hari oleh pemukim Israel yang ingin membalas dendam atas pembunuhan dua pemukim Israel.

Langit malam bersinar saat api menyala pada Minggu malam di Huwara, tempat para pemukim menghancurkan dan membakar rumah dan kendaraan milik penduduk Palestina.

Berdasarkan laporan anggota dewan kota Huwara, Wajih Odeh, sebanyak lebih dari 30 rumah dan 100 mobil milik penduduk Palestina di Huwara dibakar.

Departemen Medis Bulan Sabit Merah Palestina mengkonfirmasi bahwa 350 orang mengalami luka-luka di Huwara pada malam tersebut, mayoritasnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh tentara pendudukan Israel.

Media Prancis, AFP, memantau rumah-rumah yang dibakar, yang dindingnya terlah menjadi hitam akibat api dan asap pembakaran. Puluhan mobil terbakar, sejumlah pohon hangus, dan jendela-jendela bangunan dan rumah pecah.

Para pemukim Israel, yang berasal dari berbagai kawasan permukiman ilegal yang didirikan di tanah Palestina, melakukan serangan setelah sebelumnya terjadi penembakan yang menewaskan dua pemukim Israel, yang berasal dari permukiman ilegal Har Brakha.

Tentara pendudukan Israel masih mengejar penembak yang melakukan penembakan dengan mengendarai kendaraan di dekat persimpangan Huwara di jalan antara Ramallah dan Nablus.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat. Pada Rabu pekan lalu, tentara pendudukan Israel melakukan operasi militer di kota Nablus. Serangan dan kejahatan ini menewaskan 11 penduduk Palestina dan lebih dari 80 penduduk sipil terluka setelah terkena peluru tajam.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan dan pejabat Palestina, sejumlah desa lain di Palestina juga diserang oleh para pemukim Israel, terutama Za’tara dan Burin, di dekat Nablus. Penduduk desa Burin, di selatan Nablus, tidak dapat tidur dengan tenang dan damai.

“Bahkan domba pun tidak luput dari kebrutalan pemukim ekstremis (Israel), yang menyerbu desa kami pada malam lalu,” kata kepala dewan desa Burin, Ibrahim Omran

Ibrahim Omran menyebutkan bahwa penduduk desa Burin tidak dapat tidur dan menjalani malam hari dengan sulit.

“Desa berubah menjadi medan perang sesungguhnya. Para pemukim Israel yang menyerang kami membakar empat rumah, enam kendaraan, dan sebuah ruangan di sekolah menengah. Tidak puas dengan kekejaman itu, mereka menyerbu kandang domba dan menyembelih dua ekor domba dengan pisau. Mereka juga mencuri delapan ekor domba,” kata Ibrahim Omran.

Desa Burin terletak di antara permukiman ilegal Israel, Itzhar di selatan dan Har Bracha di timur laut. Kedua permukiman ini didirikan secara ilegal di tanah Desa Burin dan sejumlah desa Palestina lainnya.

Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir