Betlehem, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Minggu (05/03/2023), menghancurkan sebuah musalla dan toko di Betlehem. Zionis Israesl mengklaim bahwa kedua tempat tersebut tidak memiliki izin.

Sumber lokal di Betlehem melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel dengan buldoser, menyerbu kawasan Umm Said, kawasan yang terletak di antara kota Beit Fajjar dan desa Marah Mu’alla, lalu menghancurkan sebuah musalla di kawasan tersebut.

Pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan toko pernak Pernik di desa Beit Tamar, sebelah timur Bethlehem, milik Fuad Jum’a Jadal.

Sementara itu, pasukan pendudukan Israel turut menangkap dua pemuda Palestina, Muhammad Shehada Youssef Odeh dan Nassim Jaber, di Yerusalem yang diduduki.

Pasukan pendudukan Isarael melakukan serangan terhadap penduduk Palestina setiap hari, mulai dari penggerebekan, penangkapan, dan serangan terhadap harta benda, termasuk penghancuran tempat tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Betlehem berada di bawah kekuasaan Yordania selama Perang Arab-Israel pada 1948 dan kemudian direbut dan dirampas otoritas pendudukan Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967. Sejak Perjanjian Oslo 1995, Betlehem dikelola oleh Otoritas Palestina.

Betlehem dihuni oleh mayoritas muslim. Namun, juga merupakan rumah bagi penganut Kristen Palestina. Kawasan Palestina di Tepi Barat, termasuk Betlehem menghadapi pelanggaran terus menerus yang dilakukan otoritas pendudukan Israel, dengan tujuan untuk mengambil alih tanah Palestina lebih luas.

Pasukan pendudukan Israel terus-menerus menghancurkan dan membuldoser rumah dan lahan pertanian penduduk Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki. Otoritas pendudukan Israel dan pemukim Israel berniat untuk terus merampas tanah-tanah Palestina di Tepi Barat.

(T.FJ/S: Palinfo)