Pejabat Israel Ungkapkan Kekecewaan Perjanjian Saudi-Iran

Sebelumnya, Iran dan Arab Saudi mengumumkan dalam pernyataan bersama kesepakatan untuk melanjutkan dialog, hubungan diplomatik, dan membuka kembali kedutaan besar di kedua negara dalam waktu dua bulan.

BY 4adminEdited Sun,12 Mar 2023,01:02 PM

Tel Aviv, SPNA - Sejumlah pejabat politik di Israel, pada Jumat (11/03/2023), berkomentar terkait pengumuman pemulihan kembali hubungan bilateral antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Iran. Mereka menganggapnya sebagai perkembangan yang bahaya dan kegagalan kebijakan politik pemerintah Benjamin Netanyahu.

Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menyerang Perdana Menteri Israel saat ini, Benjamin Netanyahu, atas perjanjian Iran-Saudi. Ia menyebut bahwa perjanjian tersebut adalah kegagalan besar, yang berasal dari kombinasi kecerobohan politik, kelemahan publik, dan konflik internal di negara.

“Pemulihan hubungan tersebut adalah perkembangan berbahaya bagi Israel dan merupakan kemenangan politik bagi Iran,” kata Naftali Bennett.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Israel lainnya, Yair Lapid, mengatakan bahwa perjanjian antara Arab Saudi dan Iran adalah kegagalan total dan serius dari kebijakan luar negeri pemerintah Benjamin Netanyahu.

“Ini adalah runtuhnya tembok pertahanan regional yang kita bangun melawan Iran,” kata Yair Lapid dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Direktur Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan di Knesset, Yuli Edelstein, menggambarkan kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran sebagai hal yang sangat buruk bagi Israel.

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menganggap bahwa pemulihan kembali hubungan antara Iran dan Arab Saudi sebagai perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Israel.

“Tantangan keamanan besar yang dihadapi Israel semakin meningkat,” kata Benny Gantz.

Sebelumnya, Iran dan Arab Saudi mengumumkan dalam pernyataan bersama kesepakatan untuk melanjutkan dialog, hubungan diplomatik, dan membuka kembali kedutaan besar di kedua negara dalam waktu dua bulan.

Pemulihan hubungan diplomatik antara Teheran dan Riyadh terwujud atas inisiatif presiden China, selama pertemuan dan negosiasi Iran-Saudi yang berlangsung antara 6 dan 10 Maret di Beijing.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir