Setelah Ditahan 17 Tahun, Tahanan Tertua Palestina Dibebaskan Israel

Fouad Al-Shobaki lahir pada 12 Maret 1940 di Gaza, di kawasan Al-Tuffah. Ia meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Kairo. Al-Shobaki menderita banyak masalah kesehatan kronis, mulai di mata, perut dan jantungnya. Ia juga menderita tekanan darah tinggi dan sangat tergantung pada sesama tahanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dalam beberapa tahun terakhir.

BY 4adminEdited Tue,14 Mar 2023,01:51 PM

Tel Aviv, SPNA - Fouad Al-Shobaki, tahanan Palestina tertua di dalam penjara otoritas pendudukan Israel, hingga dijuluki “Syeikh tahanan”. Ia dibebaskan pada Senin (13/04/2023), setelah ditahan selama 17 tahun di penjara pendudukan Israel.

Fouad Al-Shobaki lahir pada 12 Maret 1940 di Gaza, di kawasan Al-Tuffah. Ia meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Kairo. Al-Shobaki menderita banyak masalah kesehatan kronis, mulai di mata, perut dan jantungnya. Ia juga menderita tekanan darah tinggi dan sangat tergantung pada sesama tahanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dalam beberapa tahun terakhir.

Fouad Al-Shobaki merupakan seorang politisi, tentara Palestina berpangkat mayor jenderal, dan anggota gerakan Fatah. Ia bertanggung jawab atas administrasi keuangan militer pusat di dinas keamanan Palestina. Al-Shobaki bergabung dengan gerakan Fatah dan telah melakukan perjalanan ke Yordania, Libanon, Suriah, dan Tunisia.

Tentara pendudukan Israel melakukan operasi militer yang disebut “Operasi Bahtera Nuh”, dengan tujuan untuk menghentikan kapal “Karine-A” dan menguasainya, dengan dalih bahwa kapal tersebut membawa peralatan militer untuk Palestina.

Otoritas pendudukan Israel menuduh Al-Shobaki bertanggung jawab langsung dan menganggapnya sebagai dalang pembiayaan dan penyelundupan kapal tersebut, pada 3 Januari 2002. Pasukan pendudukan Israel menculik Al-Shobaki pada 14 Maret 2006. Selanjutnya pengadilan militer Israel memvonisnya 20 tahun penjara penjara, yang kemudian dikurangi menjadi 17 tahun.

Fouad Al-Shobaki merupakan saksi semua tahapan revolusi Palestina. Ia adalah seorang sekretaris dan mendapat kepercayaan khusus Presiden Palestina, Yasser Arafat, saat ia bergerak di berbagai kubu revolusi dan bekerja di banyak posisi, di mana posisi terakhirnya adalah pejabat atas keuangan militer pusat.

Otoritas pendudukan Israel kemudian menuduhnya bertanggung jawab karena mencoba menyelundupkan kapal “Karine-A”, yang berisi persenjataan. Israel beberapa kali meminta Otoritas Nasional Palestina untuk menyerahkannya, tetapi Otoritas Palestina menolak. Tank-tank Israel hampir membom tempat ia bersembunyi bersama Yasser Arafat.

Fouad Al-Shobaki, dianggap sebagai salah satu tahanan tertua di penjara Israel, yang telah menjalani masa tahanan di dalam penjara selama 17 tahun. Pada saat ini ia sedang menderita banyak penyakit.

Istri Fouad Al-Shobaki meninggal pada tahun 2011 dan dirinya dilarang untuk mengantar atau menjenguk jenazahnya untuk terakhir kali. Ia memiliki 6 anak dan 9 cucu, yang sebagian besar tidak dia kenal.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply