Keluar Ketika Rapat Dewan Keamanan PBB, Rusia Ingatkan Israel Terkait Palestina

Lavrov menegaskan bahwa agenda Dewan Keamanan PBB telah dibahas sebelumnya dan tidak ada satu pun yang keberatan dalam membahas permasalahan Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

BY 4adminEdited Sat,29 Apr 2023,01:23 AM

New York, SPNA - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Selasa (25/04/2023), mengingatkan delegasi Israel, yang mengundurkan diri dari rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai bentuk protes terhadap jadwal yang membahas permasalahan Palestina.

Lavrov mengingatkan bahwa jadwal pertemuan untuk pembahasan permasalahan Palestina bukan jadwal yang baru dan telah dibuat puluhan tahun yang lalu.

“Perwakilan Israel mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengambil bagian dalam tindakan anti-Israel pada hari itu, padahal ini bukanlah tindakan memusuhi Israel. Pertemuan tersebut diadakan atas dasar suatu hal yang telah masuk dalam agenda Dewan Keamanan. Agenda ini telah dirumuskan puluhan tahun yang lalu. Permasalahan Palestina merupakan pembahasan paling lama yang telah masuk untuk dibahas dan belum diselesaikan oleh siapa pun atau dalam kondisi bagaimana pun juga,” kata Lavrov.

Lavrov menegaskan bahwa agenda Dewan Keamanan PBB telah dibahas sebelumnya dan tidak ada satu pun yang keberatan dalam membahas permasalahan Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

Rusia pada saat ini menjadi salah satu mediator dalam Kuartet Timur Tengah atau Kuartet Madrid. Kuartet Timur Tengah adalah empat negara dan entitas internasional yang terlibat dalam memediasi proses perdamaian Israel-Palestina. Kuartet ini terdiri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia. Kelompok tersebut didirikan di Madrid pada 2002, yang menyerukan Konferensi Madrid 1991, sebagai hasil penyelesaian konflik di Timur Tengah.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Dewan Keamanan PBB Adakan Rapat Tertutup Bahas Ketegangan di Yerusalem

Pada hari Minggu, pasukan pendudukan Israel menangkap sebanyak sembilan penduduk Palestina dan melukai sejumlah jemaah, setelah mereka menyerbu Masjid Al-Aqsha dan memaksa jamaah muslim untuk mengosongkan sebagian besar kawasan di kompleks Al-Aqsha, untuk memberi jalan bagi para pemukim Yahudi.