Madrid, SPNA - Spanyol mengeluarkan kecaman terbaru terhadap Israel pada hari Senin (22/05/2023). Dalam pernyataannya, Madrid menolak retorika yang digunakan oleh Menteri Keamanan sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Kantor Berita Anadolu Agency melaporkan.

Madrid meminta Israel untuk "dengan cermat menghormati status quo tempat-tempat suci" dan agar semua pihak "melakukan segala kemungkinan" untuk menghindari ketegangan baru dan menjaga stabilitas kawasan.

Pada hari Minggu, Ben-Gvir memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Begitu masuk, dia mengklaim kepemilikan Israel atas situs suci tersebut.

Beberapa negara, termasuk AS, Turki, Prancis, Yordania, Qatar, dan Mesir, juga mengutuk provokasi dan retorika Menteri yang menghasut tersebut.

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada hari Senin juga mengecam langkah Ben-Gvir dan menyebutnya sebagai "pria yang tidak bertanggung jawab dan fanatik".

Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Di bawah pengaturan saat ini, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut hampir setiap hari, tetapi hanya Muslim yang dapat beribadah di sana.

Tiga pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Spanyol semuanya berfokus pada mengutuk Israel, menyerukan negara untuk menghentikan eskalasi kekerasan, dan menghormati hukum internasional.

(T.RA/S: MEMO)