Gaza, SPNA - Pemerintah otoritas pendudukan Israel, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Senin (22/05/2023), sedang mempertimbangkan untuk melarang masuknya sejumlah barang “bahan penggunaan ganda” atau bahan mentah ke Jalur Gaza.
Otoritas pendudukan Israel mengklaim bahwa bahan atau materi tersebut akan digunakan dalam industri militer di Jalur Gaza.
Menteri Permukiman Israel, Orit Strook, meminta Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, untuk melarang masuknya sejumlah bahan-bahan tertentu ini ke Jalur Gaza. Pemerintah otoritas pendudukan Israel sebelumnya mengizinkan masuknya sejumlah barang penggunaan ganda atau barang mentah untuk pertama kali sejak awal blokade Israel di Gaza pada tahun 2007.
Netanyahu menyebutkan bahwa bahan-bahan yang dapat digunakan untuk tujuan militer tidak boleh dimasukkan. Hal ini disampaikan Netanyahu ketika ia menginstruksikan Penasihat Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi, untuk memeriksa daftar bahan yang dimasukkan ke Jalur Gaza, termasuk barang-barang yang dapat digunakan kembali, dengan tujuan untuk melarang barang tersebut masuk ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, pada Selasa hingga Sabtu lalu (13/05/2023) atau selama lima hari berturut-turut otoritas pendudukan Israel melakukan serangan rudal dan bom ke Jalur Gaza, yang menyebabkan sebanyak 33 penduduk Palestina meninggal dunia dan 51 rumah hancur total.
Sementara itu, agresi tersebut juga menyebabkan 51 unit rumah hancur total dan sekitar 1.000 unit rumah rusak, di mana sekitar 50 unit tidak dapat dihuni. Serangan Israel juga menyebabkan sejumlah fasilitas infrastruktur dan pertanian hancur. Angka ini tidak termasuk kerugian ekonomi akibat blokade dan penutupan pintu penyeberangan.
(T.FJ/S: RT Arabic)