Israel Lancarkan Operasi Penangkapan Pekerja Palestina di Dalam dan Luar Tepi Barat

Selama operasi, pasukan pendudukan Isael menangkap sebanyak 124 orang Palestina di wilayah Yerusalem, dengan klami masuk tanpa izin. Sementara sebanyak 40 orang ditangkap dengan dalih memfasilitasi keberangkatan atau menyediakan tempat bagi mereka.

BY 4adminEdited Tue,30 May 2023,01:28 PM

Yerusalem, SPNA - Pasukan pendudukan Zionis, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Senin (29/05/2023), melancarkan operasi penangkapan terhadap para pekerja Palestina yang bekerja di wilayah pendudukan Palestina 1948 dan sejumlah kawasan di Tepi Barat.

Pasukan pendudukan Israel menangkap sebanyak 284 pekerja dan 78 orang yang dituduh mempekerjakan para pekerja Palestina, memberangkatkan, dan memberi mereka akomodasi.

Pasukan pendudukan Israel mengintensifkan operasi dengan menggerebek kota-kota di wilayah pendudukan Palestina 1948, terutama di wilayah Al-Muthallath dan Negev. Pasukan pendudukan Israel mengejar pekerja Palestina dari Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan pendudukan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya melakukan operasi khusus selama seminggu terakhir, dengan tujuan untuk mencegah masuknya pekerja Palestina yang tidak memiliki izin masuk dan izin kerja.

Selama operasi, pasukan pendudukan Isael menangkap sebanyak 124 orang Palestina di wilayah Yerusalem, dengan klami masuk tanpa izin. Sementara sebanyak 40 orang ditangkap dengan dalih memfasilitasi keberangkatan atau menyediakan tempat bagi mereka.

Di Tepi Barat, pasukan pendudukan menangkap sebanyak 52 orang tanpa izin dan 21 orang yang dicurigai memberangkatkan para pekerja.

Sementara itu, di kawasan utara, pantai, tengah, dan selatan Palestina yang diduduki 1948, pasukan pendudukan Israel menangkap sebanyak 108 orang Palestina tanpa izin dan sebanyak 14 orang ditangkap dengan dalih memfasilitasi keberangkatan, memberi akomodasi, atau mempekerjakan mereka.

Para pekerja Palestina yang memiliki izin juga mengalami tekanan dalam perjalanan ke tempat kerja, di mana mereka harus berangkat sebelum fajar dan terpaksa menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan militer, menjalani penggeledahan, sebelum akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke tempat kerja.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir