Tamra, SPNA – Puluhan warga Palestina, Sabtu (29/07/2023), berdemonstrasi di kota Tamra (wilayah Palestina yang diduduki tahun 1948) sebagai protes atas kegagalan polisi Israel untuk mengakhiri kejahatan di komunitas mayoritas Arab di negara itu.
Selama protes, para demonstran mengangkat spanduk yang menyalahkan Polisi Israel atas kriminalitas di sektor Arab dan bahkan bekerja sama dengan geng kriminal Yahudi.
Sejak awal tahun ini, 125 warga Palestina telah tewas dalam insiden kriminal di Palestina yang diduduki tahun 1948. Ini adalah peningkatan jumlah korban yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2021 dan 2022 angka pembunuhan warga Palestina di Israel masing masaing berjumlah 111 orang dan 109 orang.
Warga Palestina Israel menuduh polisi dan pemerintah Israel mendiskriminasi mereka dan tidak berbuat cukup untuk menghentikan kejahatan di kota-kota mereka dibandingkan dengan kota-kota Yahudi.
Perlu diketahui bahwa 20 persen populisi Israel dari total sembilan juta jiwa adalah warga Palestina yang tidak lari ketika Israel datang menjajah pada tahun 1948. Mereka kerap menjadi bulan-bulanan aktivitas kejahatan warga Yahudi dan jarang mendapatkan keadilan.
Secara hukum, hak mereka sama dengan warga negara Yahudi. Namun dalam praktiknya mereka mengalami diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, kepolisian dan bidang kehidupan lainnya.
Sedangkan Tamra sendiri berada di Israel dikenal sebagai sebuah kota Arab di Distrik Utara Israel yang terletak di Galilea Bawah 5 kilometer di utara kota Shefa-Amr dan sekitar 20 kilometer di timur Acre. Pada tahun 2021 memiliki populasi sebesar 35.405 jiwa.
(T.HN/S: Wafa.ps)