Saat Dunia Diam Membisu, Ekspansi Hunian Liar di Lembah Yordania Semakin Gencar Di Bawah Netanyahu

Perkembangan situasi beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa ekspansi permukiman liar semakin meningkat di Lembah Yordania. Israel memiliki rencana untuk menggabungkan seluruh permukiman liar di Tepi Barat kemudian mengisolisasi permukiman warga Palestina, hal ini diprediksi “membahayakan” populasi Palestina sebagai pribumi di wilayah tersebut.

BY 4adminEdited Tue,29 Aug 2023,10:05 AM

Ramallah, SPNA – Sejak awal tahun 2023 ekspansi hunian liar Israel di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds semakin meningkat, khususnya sejak pelantikan PM Israel Benyamin Netanyahu. Hal ini terlihat nyata melalui keputusan dan kebijakan pemerintah Israel terkait disusul penyerangan yang dilakukan kelompok ekstremis Yahudi terhadap warga sipil Palestina.

Lembah Yordania menjadi salah satu sasaran dalam misi ekspansi permukiman. Meskipun rencana tersebut tidak termasuk dalam prioritas Tel Aviv, namun kebijakan Netanyahu saat ini memperlihatkan bahwa Israel ingin mengambil “lompatan panjang” dalam misi merebut lahan Palestina dan membangun hunian liar.

Lembah Yordania merupakan wilayah di perbatasan timur Tepi Barat yang terbentang sejauh 120 Km, dimulai dari desa Ein Gedi di sebelah selatan berdekatan dengan Laut Mati sampai ke Ein Al-Beidha di utara yang bersebelahan langsung dengan wilayah Beisan.

Dengan kata lain Lembah Yordania mewakili 28% dari total wilayah Tepi Barat, dengan luas 1600 Km2 dimana sebanyak 65.000 warga Palestina tinggal disana.

Perkembangan situasi beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa ekspansi permukiman liar semakin meningkat di Lembah Yordania. Israel memiliki rencana untuk menggabungkan seluruh permukiman liar di Tepi Barat kemudian mengisolisasi permukiman warga Palestina, hal ini diprediksi “membahayakan” populasi Palestina sebagai pribumi di wilayah tersebut.

Seorang peneliti Palestina Raed Muqidi, kepada portal resmi Palestina, Wafanews menjelaskan bahwa sejak Netanyahu kembali dilantik, pelanggaran dan penyerangan yang dilakukan oleh “pemukim liar” Israel terhadap warga Palestina semakin menjadi-jadi. Mereka mengambil alih properti dan lahan warga Palestina dengan cepat dan luas khususnya di wilayah Lembah Yordania Utara dan Tengah dan membangun pagar pembatas.

Pembangunan pagar yang dilakukan Israel akan berdampak pada aneksasi lahan-lahan liar yang kebanyakan merupakan lahan ternak milik warga Palestina.

Selain itu Israel juga memiliki program yang bernama “Satu Juta Penduduk Yahudi” yang bertujuan untuk meningkatkan populasi Yahudi di wilayah Tepi Barat khususnya di bagian Utara, serta membangun sejumlah kota dan lahan industri.

Ekspansi permukiman dan aneksasi wilayah Palestina bukan hal baru, dan telah direncanakan sejak lama, namun beberapa waktu terakhir Israel mengambil langkah-langkah serius untuk mewujudkan rencana ini dengan membangun “pusat hunian liar” di Lembah Yordania.

Hunian liar tersebut sudah dicanangkan sejak tahun 2016 di lokasi Cagar Alam, Lembah Yordania Utara yang disusul dengan sejumlah permukiman lainnya yang tidak hanya terpusat di Lembah Yordania namun juga wilayah sekitarnya.

Sejumlah peneliti menemukan bahwa Israel telah membangun 13 huniar liar di beberapa wilayah di Yordania, baik Utara, Tengah dan Selatan.

Selain itu menurut Firas Hanan, ahli dari Lembaga Pusat Informasi Palestina, Lembah Yordania sudah menjadi target Israel sejak tahun 1967. Hal ini terlihat dari Langkah Israel yang membangun sejumlah permukiman dan lokasi Latihan militer di lokasi.

Menurutnya Israel melakukan tindakan terstruktur untuk mengosongkan wilayah tersebut dari pribumi kemudian melakukan yahudisasi dan menggabungkannya dengan Al-Quds untuk menjadi kesatuan wilayah Israel.

Hingga tahun 2018 tercatat Israel telah membangun 36 hunian liar dimana 7500 penduduk Israel tinggal disana. Lalu di tahun 2022 Israel telah meresmikan 12.000 unit hunian liar dan bertambah menjadi 13.000 di paruh awal tahun 2023.

2020 lalu, PBB menyatakan bahwa ekspnasi hunian liar Israel adalah tindakan berbahaya dan melanggar hukum dan perjanjian Jenewa. Israel juga melanggar prinsip dasar yang berulang kali disampaikan oleh Majelis Umum PBB bahwa ekspansi lahan dengan perang dan militer tidak dapat diterima dana melanggar hukum internasional. Sayangnya sampai saat ini PBB belum mengambil langkah serius untuk menghentikan ekspansi hunian liar Israel.

(T.RS/S:Wafanews)

leave a reply