Palestina Umumkan Persiapan Tim Cepat Tanggap Bantu Korban Gempa Maroko

Kementerian Luar Negeri sedang berupaya memberikan sejumlah bantuan, termasuk obat-obatan, selimut, tenda, air minum, dan kebutuhan prioritas lainnya yang dibutuhkan pada saat ini.

BY 4adminEdited Sun,10 Sep 2023,12:08 PM

Ramallah, SPNA - Kementerian Luar Negeri Palestina, pada Sabtu (09/09/2023), mengumumkan persiapan tim cepat tanggap dan darurat melalui Badan Kerjasama Internasional Palestina (PICA) untuk memberikan bantuan kepada korban gempa Maroko.

“Di bawah instruksi langsung Presiden Mahmoud Abbas dan arahan Perdana Menteri Muhammad Shtayyeh, melalui Badan Kerjasama Internasional Palestina (PICA), kita mulai mempersiapkan tim cepat tanggap dan darurat, yang memiliki pengalaman luas dalam melakukan aksi serupa, seperti yang terjadi pada gempa bumi di Turki dan Suriah pada awal tahun ini,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina.

Kementerian Luar Negeri Palestina menambahkan bahwa tindakan persiapan tim telah dimulai, yang akan bergerak berdasarkan informasi yang diterima dari pihak resmi Maroko dan tim tanggap darurat dari sejumlah negara.

Kementerian Luar Negeri sedang berupaya memberikan sejumlah bantuan, termasuk obat-obatan, selimut, tenda, air minum, dan kebutuhan prioritas lainnya yang dibutuhkan pada saat ini.

Gempa berkekuatan 6,8 skala richter melanda sejumlah wilayah di Maroko. Gempa besar ini berpusat di wilayah Al-Haouz dan Marrakesh. Korban jiwa paling banyak berasal dari sejumlah wilayah seperti Al-Haouz, Marrakesh, Amalat, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudan.

Rumah sakit di Marrakesh menerima banyak korban luka. Sumber lokal di Marrakesh melaporkan bahwa sejumlah besar bangunan runtuh di kota tersebut, termasuk bangunan yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia. Sementara itu, gempa susulan masih terus terjadi di wilayah Marrakesh.

Bencana ini disebut sebagai gempa paling mematikan yang melanda Afrika Utara selama beberapa dekade terakhir.

Korban jiwa akibat gempa dahsyat yang melanda Maroko pada Jumat malam (08/09/2023), bertambah menjadi 2.012 orang, demikian diumumkan Kementerian Dalam Negeri dalam keteranga yang disampaikan pada Sabtu malam (09/09).

Sementara itu, korban luka-luka juga meningkat menjadi 2.059, di mana 1.404 orang di antaranya dalam kondisi kritis. Pemerintah Maroko menginstruksikan untuk mempercepat operasi penyelamatan dan evakuasi korban luka.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir