Gaza, SPNA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada hari Selasa (10/10/2023), mengatakan bahwa sebanyak 137.000 penduduk Palestina mengungsi ke 84 sekolah dan tempat penampungan UNRWA di Jalur Gaza.
UNRWA menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya pemboman dan serangan udara, termasuk yang menargetkan wilayah penduduk sipil.
Sekolah UNRWA yang menampung keluarga pengungsi Palestina di Jalur Gaza juga ikut menjadi target sasaran pemboman langsung. Kerusakan parah terjadi pada sekolah yang menampung lebih dari 225 pengungsi Palestina tersebut.
UNRWA menyediakan tempat berlindung dan air bersih bagi para keluarga Palestina. Perbekalan sedang disiapkan untuk dikirimkan kepada keluarga-keluarga tersebut, termasuk makanan, perlengkapan kebersihan, alat-alat medis, dan kebutuhan lainnya.
UNRWA menyerukan perlindungan terhadap penduduk sipil Palestina dan gencatan senjata sesegera mungkin. UNRWA menekankan pentingnya menyelamatkan sekolah-sekolah dan infrastruktur sipil lainnya, termasuk sekolah-sekolah yang menampung keluarga-keluarga pengungsi, dari serangan udara Israel.
Sumber lokal menyebutkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang apa saja dan siapa saja, termasuk penduduk sipil tak berdosa, orang tua, perempuan, dan anak-anak. Tidak ada tempat yang aman saat ini di Jalur Gaza, semua tempat bisa menjadi target serangan pembantaian Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Selasa pagi ini (10/10), menyebutkan bahwa lebih dari 704 penduduk Gaza telah dibantai lsrael sejak Sabtu (07/10), dalam serangan udara Israel, dan 3.900 lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, ratusan ribu penduduk Palestina lainnya menjadi pengungsi internal di Jalur Gaza.
(T.FJ/S: UNRWA, Wafa)
