Jurnalis CNN Minta Maaf Telah Sebarkan Hoax Pemenggalan Puluhan Bayi Israel oleh Hamas

Di sisi lain, sejumlah video yang diambil pada awal pertempuran “Badai Al-Aqsha” dan kesaksian sejumlah penduduk sipil Israel, mendokumentasikan bahwa perempuan dan anak-anak tidak menjadi sasaran atau kejahatan selama operasi penyerbuan ke permukiman Israel di sekitar Jalur Gaza oleh kelompok perlawanan Palestina.

BY 4adminEdited Sun,15 Oct 2023,10:35 AM

Gaza, SPNA - Wartawan CNN, Sara Sidner, pada Kamis (12/10/2023), mengeluarkan permintaan maaf setelah membela klaim Israel bahwa Hamas memenggal kepala bayi dalam serangan akhir pekan lalu melalui siaran langsung. Ia mengakui bahwa laporan tersebut tidak dikonfirmasi.

Sara Sidner memposting permintaan maaf di situs “X” di mana ia mengatakan bahwa dirinya menyesal telah menyebarkan tuduhan tentang “pemenggalan bayi-bayi Israel” selama siaran langsung.

“Kemarin (pada saat itu) kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa mereka telah mengkonfirmasi bahwa Hamas memenggal kepala bayi dan anak-anak ketika kami sedang siaran langsung. Pemerintah Israel (kemudian) sekarang mengatakan pada hari ini bahwa mereka tidak bisa memastikan bahwa bayi-bayi itu telah dipenggal. Saya harus lebih berhati-hati dengan kata-kata saya dan saya mohon maaf,” tulis jurnalis asal Amerika Serikat tersebut di “X”.

Para pejabat Amerika dan media Barat juga menyuarakan tuduhan Israel terkait pembunuhan anak-anak Israel yang dilakukan Hamas. Namun, Tel Aviv dan para pendukungnya tidak dapat memberikan bukti apa pun terkait hal ini.

Setelah permintaan maaf tersebut, Sara Sidner menghadapi kritik secara online dan menuduhnya menyebarkan propaganda perang yang dapat membenarkan Israel membombardir Jalur Gaza tanpa kenal ampun yang menargetkan penduduk sipil dan orang-orang tak berdosa.

Di sisi lain, sejumlah video yang diambil pada awal pertempuran “Badai Al-Aqsha” dan kesaksian sejumlah penduduk sipil Israel, mendokumentasikan bahwa perempuan dan anak-anak tidak menjadi sasaran atau kejahatan selama operasi penyerbuan ke permukiman Israel di sekitar Jalur Gaza oleh kelompok perlawanan Palestina.

Pada Rabu (11/10/2023), Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melaporkan bahwa berita yang beredar mengenai penargetan anak-anak Israel adalah kebohongan. Hamas meminta media Barat untuk bersikap adil, akurat, dan tidak bias terhadap narasi Zionis.

Hamas mengatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina dan Brigade Al-Qassam menghindari penargetan penduduk sipil dan hanya menargetkan sistem militer Zionis dalam pertempuran ini. Hamas menyebut bahwa laporan kebohongan media Barat yang menyebut bahwa Hamas membunuh bayi, memenggal kepala mereka, dan menargetkan penduduk sipil adalah kegagalan media dalam upaya menutupi kejahatan Israel di Jalur Gaza.

(T.FJ/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir