Al-Qassam: “Kami Ingin Serahkan Tawanan Sipil Tapi Israel Menolak”

Menurut Al-Qassam melepaskan tawanan sipil adalah bagian dari tanggungjawab moral, karena mereka bukan komoditas yang dapat dijadikan alat negosiasi. Al-Qassam menegaskan akan membebaskan tawanan sipil lain jika kondisi memungkinkan.

BY 4adminEdited Mon,23 Oct 2023,01:51 PM

Jalur Gaza, SPNA – Juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaidah mengatakan bahwa pemerintah Israel menolak serah terima dua warga Israel yang menjadi tawanan di Jalur Gaza.

Dilansir Palinfo, Sabtu (21/10/2023) Al-Qassam mengaku telah menyampaikan kepada Pemerintah Qatar bahwa mereka siap membebaskan dua tawanan Israel tanpa syarat karena faktor kemanusiaan sayangnya Israel menolak.

Menurut Al-Qassam melepaskan tawanan sipil adalah bagian dari tanggungjawab moral, karena mereka bukan komoditas yang dapat dijadikan alat negosiasi. Al-Qassam menegaskan akan membebaskan tawanan sipil lain jika kondisi memungkinkan.

Ratusan keluarga tawanan Israel di Jalur Gaza berdemo di depan kantor Kementerian Keamanan Israel di Tel Aviv dan menuntut agar Pemerintah segera mengambil langkah-langkah nyata untuk memulangkan keluarga mereka yang ditawan. Mereka juga menuntut Netanyahu untuk meninggalkan jabatan dan mengaku kalah.

Sebelumnya Hamas juga telah melepaskan dua sandera ibu dan anak warga AS yang ditawan di Jalur Gaza. “Kami akan bernegosiasi dengan seluruh mediator untuk melaksanakan proses pembebasan tawanan sipil jika kondisi memungkinkan. Kami juga menegaskan bahwa Israel bertanggungjawab atas keselamatan tawanan sipil jika mereka gugur akibat serangan rudal terhadap Gaza.

Sampai saat ini diperkiarakan Hamas telah menawan 200 sandera Israel sejak melakukan serangan “Badai Al-Aqsa” 7 Oktober lalu.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Gantz: Perang adalah Opsi Terakhir Tapi Kami Siap untuk Itu

Berkenaan dengan hubungan Israel-Yordania dan kunjungan rahasia yang ia lakukan dengan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi ke Amman, Gantz menegaskan bahwa dia memberikan perhatian khusus kepada Yordania, menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara harus dijaga. Menurutnya, Persana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mampu menjaga hubungan itu.