Gaza, SPNA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin (30/10/2023), menganggap Barat bertanggung jawab atas krisis di Timur Tengah, ketika Israel membombardir Jalur Gaza, yang menyebabkan ribuan penduduk sipil Palestina tidak berdosa meninggal dunia. Ia juga menuduh Amerika Serikat ingin menyebarkan kekacauan di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan televisi sebelum pertemuan anggota Dewan Keamanan Rusia, pemerintah, dan kepala lembaga penegak hukum, Putin mengatakan bahwa elit penguasa di Amerika Serikat dan pihak yang berada di sekitarnya berada di balik pembunuhan penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza, Ukraina, Irak dan Suriah.
“Mereka ingin kekacauan terus berlanjut di Timur Tengah. Oleh karena itu, Amerika Serikat melakukan yang terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara yang bersikeras ingin gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan menghentikan pertumpahan darah, serta siap untuk melakukan tindakan nyata dalam menyelesaikan krisis ini,” kata Vladimir Putin.
Rusia mendukung gencatan senjata segera mungkin di Jalur Gaza dan mendukung solusi dua negara. Moskow membuat marah Israel karena menerima delegasi dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas).
Vladimir Putin mengatakan bahwa kunci untuk penyelesaian konflik terletak pada pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh. Ia mengisyaratkan bahwa hal ini sayangnya bukan tujuan yang dinyatakan Amerika Serikat.
Selama 25 hari sejak 7 Oktober, militer pendudukan Israel telah melancarkan serangan brutal di kawasan pemukiman penduduk di Jalur Gaza. Serangan keji Israel ini telah menyebabkan lebih dari 8.306 penduduk Palestina meninggal dunia, di mana 3.457 adalah anak-anak. Serangan ini juga membuat sekitar 21.048 penduduk Palestina mengalami luka-luka.
Jumlah penduduk Palestina yang meninggal dunia terus bertambah akibat serangan udara dan pemboman tiada henti hingga saat ini. Militer pendudukan Israel menyerang apa saja dan siapa saja, termasuk penduduk sipil tak berdosa, anak-anak, perempuan, dan orang tua. Tidak ada tempat yang aman bagi penduduk Palestina di Jalur Gaza dari serangan udara Israel, termasuk rumah sakit.
(T.FJ/S: Aljazeera)