Di Barat, Mampukan Unjuk Rasa Warga Mengubah Kebijakan Pemerintah terhadap Israel?

Unjuk rasa menentang serangan Israel ke Gaza terus berlangsung di berbagai belahan dunia. Termasuk di negara-negara barat, yang sebagian besar pemerintah mereka justru memberikan dukungan dan legalitas untuk Israel.

BY 4adminEdited Sun,05 Nov 2023,01:00 PM

Ramallah, SPNA – Agresi Isarel ke Gaza telah memasuki hari ke-30. Warga yang meninggal per hari Sabtu (04/11/2023) telah mencapai 9.485 orang, termasuk di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.430 perempuan.

Unjuk rasa menentang serangan Israel ke Gaza tersebut terus berlangsung di berbagai belahan dunia. Termasuk di negara-negara barat, yang sebagian besar pemerintah mereka justru memberikan dukungan dan legalitas untuk Israel.

Ratusan ribu warga pada gari Sabtu (04/11/2023) turun di jalanan Ibu Kota Washington untuk menyampaikan kecaman mereka atas serangan Israel ke Gaza. Dalam aksinya warga Negeri Paman Sam memilih slogan Free for Palestine.

Aksi ini berlangsung sehari setelah Parlemen Amerika menyetujui permintaan untuk mengirimkan lebih banyak lagi senjata dan bantuan ke Israel.

Pemandangan yang sama dengan di Washington juga berlangsung di Berlin. Ribuan orang berkumpul di Ibu Kota Jerman tersebut menuntut agar perang segera dihentikan dan penyelematan terhadap warga Palestina dari genosida negara Yahudi, Israel.

Unjuk rasa berlangsung di sejumlah ibu kota besar lainnya, seperti Vienna, Milan, Belfest, Paris, Valencia dan London.

Pertanyaannya, mampukah gerakan massa dalam jumlah besar di Barat tersebut memberikan pengaruh dan mengubah arah kebijakan pemerintahan mereka?

Benar, bahwa tidak ada yang bisa memastikan bahwa suara massa tersebut mampu mengubah haluan kebijakan pemerintah.

Namun, sejak suara penentangan terhadap serangan Israel lantang diangkat, pernyataan pemerintah di sejumlah negara barat mulai sedikit melunak yang dari sebelumnya. Mereka mulai berbicara tentang gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan yang harus dijamin sampai di Gaza untuk menghindari krisis kemanusiaan.

Serangan udara Israel yang menargetkan Pusat Biro Informasi Perancis di Gaza, telah memicu kecaman resmi dari Perancis. Dimana Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Perancis meminta Israel untuk memberikan penjelasan atas serangan tersebut.

Berangkat dari itu, para pengamat berpendapat bahwa demonstrasi warga di Barat praktis akan memberikan efek tekanan kepada para pemimpin negara mereka. Apalagi pasca terjadinya puluhan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina Gaza, yang menewaskan anak-anak, perempuan dan lansia.

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa unjuk rasa yang berlangsung diberbagai belahan negara dunia menunjukkan bahwa mereka mulai muak dengan penjajahan dan penindasan yang dilakukan Israel.

Dia meminta Pemerintah Amerika berikut negara-negara yang memberikan legitimasi kepada Israel untuk mendengar permintaan warga mereka sendiri. Menurtunya dunia juga telah sepakat untuk memberikan kemerdekaan kepada Palestina, dan bahwa Israel akan hilang dari permukaan bumi.

(T.HN/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir