Jadikan Kelaparan sebagai Senjata Genosida, Israel Bom Tower Air Terbesar di Utara Gaza

Perang antara Israel dan Palestina telah memasuki hari ke-29 sejak operasi “Badai Al-Aqsha,”. Militer pendudukan Israel terus membombardir Jalur Gaza di tengah kekhawatiran internasional akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

BY 4adminEdited Sun,05 Nov 2023,01:23 PM

Gaza, SPNA - Pesawat tempur Israel, pada Sabtu malam (04/11/2023), mengebom tower penyimpanan air di Tal al-Zaatar di utara Jalur Gaza. Aktivis Palestina di Jalur Gaza melaporkan sejumlah rumah di sekitar tower air terbesar di utara Jalur Gaza tergenang air dalam jumlah besar.

Para aktivis menyebutkan bahwa otoritas pendudukan Israel dengan sengaja menghancurkan dan mengebom sumber makanan penduduk Jalur Gaza untuk menjadikannya sebagai alat genosida. Sebelumnya Israel juga mengebom toko roti dan supermarket.

Jalur Gaza telah menjadi sasaran pemboman Israel terus menerus sejak 7 Oktober lalu. Akibat pemboman ini terjadi kehancuran dan kerusakan parah di berbagai infrastruktur, yang menyebabkan banyak fasilitas tidak dapat berfungsi, terutama rumah sakit yang merawat korban luka-luka.

Aktivis Palestina di Jalur Gaza menunjukkan bahwa tower air yang menjadi sasaran terletak dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, yang mengalami banyak kerusakan akibat serangan Israel. Hancurnya tower penyimpanan air tersebut juga menambah beban dan memperburuk kerja rumah sakit.

Perang antara Israel dan Palestina telah memasuki hari ke-29 sejak operasi “Badai Al-Aqsha,”. Militer pendudukan Israel terus membombardir Jalur Gaza di tengah kekhawatiran internasional akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Sabtu (04/11/2023), sebanyak 9.488 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan. Sementara itu, sebanyak 23.500 orang mengalami luka-luka dan ribuan lainnya masih hilang di dalam reruntuhan akibat serangan bom Israel.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengatakan bahwa 105 fasilitas medis di wilayah Jalur Gaza terkena serangan udara, yang menyebabkan 150 staf medis meninggal dunia dan 27 ambulans hancur total. Saat ini, sebanyak 32 fasilitas kesehatan terpaksa berhenti beroperasi karena rusak atau kekurangan bahan bakar.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir