OKI Kutuk Ancaman Serangan Nuklir Israel ke Jalur Gaza

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Kol Berama, apakah Amichai Eliyahu menyarankan agar bom nuklir dijatuhkan di Jalur Gaza, ia menjawab, “Itu salah satu caranya”.

BY 4adminEdited Mon,06 Nov 2023,03:21 PM

Jeddah, SPNA - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam pernyataannya, pada Minggu (05/11/2023), mengutuk pernyataan rasis Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, di mana ia menyatakan bahwa satu pilihan Israel dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

“Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk pernyataan rasis Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, mengenai seruan untuk menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza. Hal tersebut mencerminkan ekstremis dan ujaran kebencian serta hasutan untuk melakukan kekerasan, terorisme terorganisir, dan kejahatan genosida,” sebut pernyataan OKI.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Kol Berama, apakah Amichai Eliyahu menyarankan agar bom nuklir dijatuhkan di Jalur Gaza, ia menjawab, “Itu salah satu caranya”.

Eliyahu juga menyuarakan keberatan atas izin bantuan kemanusiaan apa pun yang dikirim ke Jalur Gaza. Ia mengklaim bahwa semua penduduk sipil yang tinggal di Jalur Gaza pelaku peperangan. Eliyahu menolak fakta bahwa mayoritas korban jiwa berasal dari anak-anak tak berdosa dan perempuan.

“Kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi. Tidak ada penduduk sipil yang tidak terlibat di Gaza,” kata Amichai Eliyahu.

Eliyahu mendukung perampasan kembali tanah Jalur Gaza dan memulihkan permukiman ilegal Israel di daerah tersebut. Ia mengatakan bahwa Jalur Gaza tidak punya hak untuk hidup dan siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas “tidak boleh terus hidup di muka bumi”.

Sejumlah negara dan lembaga internasional menuduh otoritas pendudukan Israel sedang melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Minggu (05/11/2023), sebanyak 9.770 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan. Sementara itu, lebih 20.000 orang mengalami luka-luka dan ribuan lainnya masih hilang di dalam reruntuhan akibat serangan bom Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menunjukkan bahwa 70 persen dari korban jiwa dan luka-luka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza adalah anak-anak dan perempuan.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Ancaman berbahaya senjata nuklir Israel

London, SPNA - Secara pribadi, telah dipahami dengan baik oleh pejabat AS sejak tahun 1960 bahwa Israel memiliki kapasitas untuk membangun senjata nuklirnya sendiri. Secara umum, Israel memiliki kebijakan untuk tidak menegaskan atau menolak persediaan nuklirnya,...

Iran: Nuklir Israel Ancaman Bagi Kawasan dan Masa Depan Palestina

Pada September lalu, Kuwait meminta komunitas internasional untuk bertanggung jawab dan mendesak Israel untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan tunduk pada sistem perlindungan komprehensif karena memiliki program nuklir yang mengancam keamanan kawasan Timur Tengah.