Israel Hapus Cuitan yang Sebut Rumah Sakit di Jalur Gaza adalah Target Serangan yang Sah

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa sebanyak 21 rumah sakit dan 47 pusat kesehatan di Jalur Gaza sudah tidak dapat lagi beroperasi. Hal serupa juga akan dialami rumah sakit lain akibat kehabisan bahan bakar dan pemadaman listrik.

BY 4adminEdited Tue,14 Nov 2023,01:04 PM
2.jpg

Gaza, SPNA - Tentara pendudukan Israel, sebagamana dilansir Aljazeera, pada Senin (13/11/2023), menghapus cuitan yang menuduh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) membawa anggota dan senjatanya melalui ambulans, sehingga  rumah sakit tersebut adalah "infrastruktur teroris" yang sah diserang.

Militer pendudukan Israel menuduh dengan keji bahwa rumah sakit di Jalur Gaza sebagai infrastruktur teroris.

Sejak awal agresi Israel di Jalur Gaza 38 hari lalu, pada 7 Oktober lalu, Israel telah menyerang pusat kesehatan, rumah sakit, dan ambulans, sehingga sangat mengganggu proses evakuasi korban luka-luka ke penyeberangan Rafah untuk mendapatkan perawatan di Mesir.

Militer pendudukan Israel pada saat ini sedang melakukan pengepungan terhadap Rumah Sakit Al-Shifa, dengan dalih bahwa pusat utama operasi Hamas terletak di bawahnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, membantah bahwa ambulans yang menjadi sasaran Israel membawa orang-orang bersenjata.

Hal yang sama juga ditegaskan Human Rights Watch, yang menyebutkan bahwa mereka tidak menemukan apa pun yang mengkonfirmasi klaim Israel bahwa markas gerakan Hamas berada di bawah Rumah Sakit Al-Shifa.

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa sebanyak 21 rumah sakit dan 47 pusat kesehatan di Jalur Gaza sudah tidak dapat lagi beroperasi. Hal serupa juga akan dialami rumah sakit lain akibat kehabisan bahan bakar dan pemadaman listrik.

Hingga pada hari ke-38 perang di Jalur Gaza, Israel masih terus melakukan pemboman intensif di beberapa lokasi di Jalur Gaza. Militer pendudukan Israel menyerang dan menargetkan apa saja, khususnya rumah sakit, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka pada penduduk sipil. Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa tentara Israel telah menjatuhkan sekitar 32.000 ton bahan peledak atau sekitar lebih 13.000 bom sejak 7 Oktober lalu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Senin (13/11/2023), sebanyak lebih 11.200 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, di mana mayoritasnya merupakan adalah anak-anak dan perempuan.

“Jumlah syuhada akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 11,240 jiwa, termasuk di antaranya 4,630 anak-anak, 3,130 perempuan, 198 petugas medis, termasuk dokter, perawat, dan paramedis, 21 orang dari kru pertahanan sipil (Tim SAR), 51 jurnalis, dan lebih dari 29.000 orang mengalami luka-luka, di mana lebih dari 70 persen adalah anak-anak dan perempuan,” kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

(T.FJ/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir