Korban Jiwa Pembantaian Israel di Jalur Gaza Meningkat 11.240 Orang dan Lebih 29.000 Luka-luka

Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa sebanyak 41.120 unit rumah hancur total di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Sebanyak 94 kantor pusat pemerintah, 253 sekolah, 71 masjid, dan 3 gereja hancur," kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Tue,14 Nov 2023,01:06 PM

Gaza, SPNA - Juru bicara kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza, pada Senin (13/11/2023), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan dan kejahatan Israel yang masih sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 11.240 orang. Sementara itu, sebanyak lebih 29.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

“Jumlah syuhada akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 11,240 jiwa, termasuk di antaranya 4,630 anak-anak, 3,130 perempuan, 198 petugas medis, termasuk dokter, perawat, dan paramedis, 21 orang dari kru pertahanan sipil (Tim SAR), 51 jurnalis, dan lebih dari 29.000 orang mengalami luka-luka, di mana lebih dari 70 persen adalah anak-anak dan perempuan,” kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebut bahwa sebanyak 25 rumah sakit, 52 pusat kesehatan, dan 55 ambulans tidak dapat digunakan lagi akibat pemboman Israel terus menerus yang dilakukan Israel.

“Lebih 10 orang meninggal dunia yang tercatat di Rumah Sakit Al-Shifa, di antaranya bayi-bayi prematur, korban luka atau orang sakit, akibat pemadaman listrik dan pengepungan rumah sakit yang dilakukan Israel,” kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa sebanyak 41.120 unit rumah hancur total di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Sebanyak 94 kantor pusat pemerintah, 253 sekolah, 71 masjid, dan 3 gereja hancur," kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

Palestina menekankan bahwa Israel dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan terhadap penduduk sipil Palestina. Palestina juga memperingatkan dampak serius akibat pemutusan akses komunikasi dan internet.

“Kami juga menuntut bahan bakar segera dimasukkan ke rumah sakit di Jalur Gaza sebelum bencana bertambah parah dan pembukaan segera pintu penyeberangan Rafah secara permanen,” kata kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober lalu, perang Israel di Jalur Gaza masih berlanjut selama 38 hari berturut-turut, dengan melakukan pemboman secara keji dan tanpa henti di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk kawasan padat penduduk sipil, rumah sekolah, dan rumah sakit.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir