Euro-Med: Israel Ubah Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Jadi Pusat Penahanan dan Penyiksaan

Euro-Med Monitor mengungkapkan keprihatinannya atas terjadi sejumlah pembunuhan dan eksekusi akibat mendengar suara tembakan yang terputus-putus di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Shifa sejak penyerbuan.

BY 4adminEdited Thu,16 Nov 2023,07:44 AM
Pasukan pendudukan menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa (Al-Jazeera)

Gaza, SPNA - Lembaga pemantau HAM internasional Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania (Euro-Med Monitor), pada Rabu (15/11/2023), mengecam keras serbuan dan kejahatan yang dilakukan tentara pendudukan Israel di Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Euro-Med Monitor menyatakan bahwa hal tersebut telah mengubah rumah sakit menjadi barak militer, pusat penahanan, dan penyiksaan bagi pasien, pengungsi, dan petugas medis.

Pada Rabu dini hari, tentara pendudukan pendudukan mendobrak masuk ke Rumah Sakit Al-Shifa, yang terletak di barat Jalur Gaza, setelah beberapa hari dikepung.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya, Euro-Med Monitor menyatakan kecaman keras terhadap tentara Israel dalam jumlah besar mendobrak masuk ke dalam Rumah Sakit Al-Shifa, mengubahnya menjadi barak militer, menggunakannya sebagai pusat penahanan, kekerasan, penyiksaan bagi pasien, pengungsi, dan tenaga medis.

Euro-Med Monitor mengungkapkan keprihatinannya atas terjadi sejumlah pembunuhan dan eksekusi akibat mendengar suara tembakan yang terputus-putus di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Shifa sejak penyerbuan.

Selama beberapa hari, Rumah Sakit Al-Shifa dan kawasan sekitarnya, serta seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, terus menerus menjadi sasaran pemboman Israel. Israel mengklaim adanya pusat militer kelompok perjuangan Palestina, meskipun kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza berulang kali membantahnya klaim tersebut. Palestina berulang kali meminta tim independen internasional untuk mengecek langsung dan membuktikan klaim Israel tersebut, tetapi Israel menolak tim independent untuk memeriksa kondisi berbagai rumah sakit di Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza, terdapat sekitar 1.500 tenaga kesehatan medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan sekitar 7.000 pengungsi, di Rumah Sakit Al-Shifa.

Tentara Israel di dalam Al-Shifa

Euro-Med Monitor menjelaskan bahwa di Rumah Sakit Al-Shifa tidak ada penembakan kecuali penembakan yang dilakukan tentara pendudukan Israel selama serbuan terhadap fasilitas medis yang merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Euro-Med Monitor menunjukkan bahwa tentara Israel adalah satu-satunya pihak yang mengendalikan situasi di dalam Rumah Sakit Al-Shifa dan tidak mengizinkan pihak internasional, termasuk organisasi internasional, untuk memantau dan melihat rumah sakit tersebut. Hal ini menimbulkan keraguan cerita dan narasi yang akan dilaporkan Israel nantinya.

Euro-Med Monitor menambahkan bahwa tuduhan Israel terkait penggunaan Rumah Sakit Al-Shifa untuk tujuan militer tidak memerlukan pemeriksaan, penggeledahan, dan serbuan yang lama untuk mengungkapkan kebenaran tuduhan tersebut. Oleh karena itu, kehadiran tentara Israel dalam jangka waktu yang lama di dalam Rumah Sakit Al-Shifa menimbulkan kekhawatiran terhadap pembuatan propaganda atau cerita palsu untuk mendukung klaim Israel sebelumnya.

Euro-Med Monitor Menyerukan Tentara Israel untuk Pergi

Euro-Med Monitor meminta tentara Israel untuk segera meninggalkan Rumah Sakti Al-Shifa dan mematuhi kewajiban sesuai dengan hukum internasional terkait konflik dan perang, di mana undang-undang internasional menetapkan bahwa pihak-pihak yang berkonflik harus memastikan perlindungan terhadap akses bantuan, petugas dan fasilitas kesehatan, serta membatasi apa pun terkait pekerjaaan medis mereka.

Selama 40 hari, sejak 7 Oktober, Israel telah membombardir Jalur Gaza, di mana mereka menyerang apa saja, mulai dari kompleks pemukiman penduduk sipil, gedung pemerintah, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah sakit. Serangan Israel hingga pada Rabu (15/11) telah menyebabkan 11.300 penduduk Palestina meninggal dunia, termasuk di antaranya 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan. Serangan keji tersebut juga membuat 29.200 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka, di mana 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan Perempuan.

(T.FJ/S: Al Jazeera)

 

leave a reply
Posting terakhir

Uni Eropa Salurkan 15,6 Juta Euro ke Rumah Sakit Yerusalem Timur

“Dengan dukungan Uni Eropa dan negara-negara anggotanya pada hari ini, kami menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan akses layanan medis khusus bagi semua penduduk Palestina, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza. Rumah sakit Yerusalem Timur adalah salah satu lembaga kesehatan Palestina terakhir yang masih beroperasi di kota (Yerusalem Timur),” kata Wakil Perwakilan Uni Eropa, Maria Velasco.