Tel Aviv, SPNA - Dalam pernyataan terbarunya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu (23/11/2023), mengatakan bahwa perang melawan Hamas belum berhenti. Israel akan kembali melanjutkan kampanye militernya di Gaza setelah batas gencatan senjata berlangsung.
Selain itu, untuk menegaskan komitmennya melawan Hamas, Netanyahu juga mengatakan bahwa dirinya bahkan telah memerintahkan Badan Intelijen Negara Israel (Mossad) untuk menghabisi para pemimpin Hamas yang berada di luar negeri.
“Saya telah menginstruksikan Mossad untuk bertindak melawan para pemimpin Hamas." Ucap Netanyahu dikutip dari Israelhayom.
Salah satu narasumber Aljazeera yang diminta pernilaiannya mengatakan, bahwa pernyataan tersebut akan menuai kritik yang luas.
Pasalnya Israel dianggap telah menghina negara-negara yang memberikan perlindungan politik bagi pemuka Hamas tersebut, dan menodai kedaulatan negara lain. Seolah Netanyahu ingin menjadikan negara-negara tersebut seperti Tepi Barat. Dimana Israel bebas masuk dan membunuh siapa saja yang mereka inginkan meski itu berada di luar wilayah kedaulatan mereka.
Perang Israel-pejuang Gaza, Kamis (23/11), telah memasuki hari ke 48. Lebih dari 14.500 orang tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Sedangkan di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
(T.HN/S: Aljazeera)