Dubai, SPNA – Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan rancangan resolusi kepada DK PBB menuntut gencatan senjata di Gaza.
“Tuntutan ini adalah jawaban terhadap krisis kemanusiaan di Gaza demi mengakhiri derita yang ditanggung rakyat Palestina, sebagaimana yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres kepada DK PBB,’’ tulis Abdullah Bin Zayed di situs X, Rt Arabic melaporkan, Kamis (7/12/2023).
Amerika Serikat dan Israel sebelumnya menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Namun Washington mendukung jeda demi melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera Israel yang ditawan oleh Hamas.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengaktifkan pasal 99 dari piagam PBB dan memperingatkan Dewan Keamanan PBB mengenai ancaman global dari perang Gaza.
Pasal 99 tersebut sudah tidak digunakan selama beberapa dekade, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Guterres menegaskan bahwa dunia menghadapi resiko besar runtuhnya sistem kemanusiaan yang berimplikasi terhadap warga Palestina dan keamanan regional.
Pernyataan tersebut menyusul genosida brutal Israel terhadap warga Gaza yang telah menelan 16.015 korban jiwa, seperti dilaporkan Kemenkes Palestina.
Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan dalam suratnya bahwa tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil dan tidak ada tempat yang aman di Gaza tanpa gencatan senjata.
Langkah Guterres mendapatkan dukungan dari pihak Palestina demi menyelamatkan rakyat Gaza yang sedang menghadapi pembantaian massal.
(T.RS/S:RtArabic)
