Gaza, SPNA - Juru bicara Lembaga Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), James Elder, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Senin (04/12/2023), mengumumkan bahwa pemboman Israel yang menargetkan Jalur Gaza kali ini atau baru-baru ini merupakan pemboman terparah sejak awal perang yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan nyawa yang besar di kalangan anak-anak.
“Pemboman terburuk dalam perang kali ini terjadi di Selatan Jalur Gaza. Kami melihat banyak korban jiwa di kalangan anak-anak,” kata James Elder.
James Elder memperingatkan untuk menyelamatkan anak-anak Palestina di Jalur Gaza dari dampak serangan pemboman Israel. Sebelumnya, Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengumumkan bahwa Jalur Gaza kembali menjadi tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada hari Minggu (03/12/2023), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 15.523 orang dan lebih dari 41.000 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, ribuan lainnya masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang dibom Israel.
“Israel memusatkan serangan pemboman di seluruh wilayah Jalur Gaza tanpa kecuali, termasuk wilayah yang diklaim sebagai zona aman. Israel memperluas lingkaran target serangannya terhadap penduduk sipil dan tidak membiarkan satu inci pun wilayah Gaza tidak dibom. Mereka telah melakukan puluhan pembantaian dalam beberapa jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
(T.FJ/S: RT Arabic)