Gaza, SPNA - Setidaknya sebanyak 50 penduduk Palestina meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, pada Senin malam (04/12/2023), akibat serangkaian pemboman Israel terhadap dua sekolah yang menampung pengungsi di daerah Al-Daraj, Kota Gaza.
Pesawat tempur dan artileri tentara Israel mengebom Sekolah Salahuddin, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan Sekolah Asaad Al-Saftawi di Al-Daraj, Kota Gaza.
Puluhan pendudduk Palestina yang sedang mengungsi meninggal dunia dan ratusan lainnya korban luka-luka dipindahkan dari dua sekolah tersebut ke Rumah Sakit Baptis di daerah Al-Zaytoun di Kota Gaza.
Petugas ambulans menghadapi kesulitan besar untuk mencapai dua sekolah yang dibombardir Israel untuk mengevakuasi korban jiwa dan korban luka-luka, karena tingginya intensitas tembakan artileri Israel di daerah tersebut.
Dua pusat penampungan pengungsi di sekolah Salahuddin dan Asaad Al-Saftawi di Al-Daraj tersebut menerima bantuan dan perawatan dari lembaga Al-Baraka Aljazair.
Jumlah korban jiwa akibat pemboman dan agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober bertambah menjadi 15.523 orang, di mana sebanyak 70 persen korban jiwa merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara itu sebanyak 41.316 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 281 petugas kesehatan meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Israel menyerang dan menghancurkan 56 ambulans pada saat bertugas, membunuh dan melukai petugas medis, serta menghancurkan 56 pusat kesehatan. Akibat penghancuran dan kekurangan bahan bakar, 26 rumah sakit dan 46 pusat layanan kesehatan dasar di Jalur Gaza tidak berfungsi.
(T.FJ/S: RT Arabic)
