Kejam, Hanya 2 Persen Orang Israel yang Tidak Setuju Serangan Genosida di Jalur Gaza

Sementara itu, hanya 1,8 persen yang mengatakan tentara Israel menggunakan terlalu banyak serangan pemboman dan 4,2 persen mengatakan tidak yakin apakah tentara Israel menggunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit pemboman. Artinya, mayoritas warga Israel mendukung genosida di Jalur Gaza dan hanya tidak sampai 2 persen yang menolak pembantaian yang dilakukan tentara Israel ini.

BY 4adminEdited Thu,07 Dec 2023,12:58 PM

Gaza, SPNA - Survei yang dirilis oleh Israel Democracy Institute dan Indeks Perdamaian Universitas Tel Aviv, sebagaimana dilansir Time, pada Jumat (10/11/2023), menunjukkan bahwa sikap Israel terhadap Palestina lebih agresif dibandingkan sebelumnya, di mana hanya hampir 2 persen orang Israel yang tidak setuju Serangan Genosida di Jalur Gaza.

Kedua survei tersebut dilakukan setelah pembantaian yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza, setelah Hamas menyerang daerah pinggiran Jalur Gaza pada hari yang sama, yang masing-masing mengambil sampel sekitar 600 orang.

Kepala akademisi Program Internasional Resolusi dan Mediasi Konflik di Universitas Tel Aviv, yang melakukan survei di Indeks Perdamaian, mengatakan bahwa dampak peristiwa serangan Hamas pada 7 Oktober secara signifikan telah membentuk opini publik terhadap proses perdamaian. Dukungan untuk perundingan perdamaian dengan Otoritas Palestina di kalangan Yahudi Israel turun dari 47,6 persen mendukung pada bulan September menjadi hanya 24,5 persen mendukung dalam survei yang dilakukan antara 23 Oktober dan 28 Oktober.

“Sejak tahun 2001, ini adalah persentase terendah yang pernah kami dapatkan, termasuk selama intifada Palestina kedua, di mana terjadi serangan besar-besaran terhadap Israel, dan perang lain yang terjadi dengan Gaza dan Lebanon,” kata Nimrod Rosler.

Survei ini juga menunjukkan hal yang mengejutkan tentang penggunaan kekuatan serangan Israel di Jalur Gaza. Survei menunjukkan bahwa sebanyak 57,5 persen warga Yahudi Israel mengatakan bahwa mereka yakin tentara Israel menggunakan terlalu sedikit senjata di Jalur Gaza, 36,6 persen mengatakan tentara Israel telah menggunakan jumlah senjata yang sesuai dari segi daya tembak dan pemboman.

Sementara itu, hanya 1,8 persen yang mengatakan tentara Israel menggunakan terlalu banyak serangan pemboman dan 4,2 persen mengatakan tidak yakin apakah tentara Israel menggunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit pemboman. Artinya, mayoritas warga Israel mendukung genosida di Jalur Gaza dan hanya tidak sampai 2 persen yang menolak pembantaian yang dilakukan tentara Israel ini.

Berdasarkan survei Indeks Perdamaian, dukungan terhadap solusi dua negara juga sedikit menurun di kalangan orang Yahudi Israel, turun dari awalnya 37,5 persen yang mendukung solusi dua negara pada bulan September menjadi 28,6 persen yang mendukung gagasan tersebut setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Sementara di kalangan orang Arab di Israel, dukungan terhadap solusi dua negara kurang lebih sama, meningkat sedikit dari 68,7 persen yang mendukung menjadi 71,9 persen mendukung.

Jumlah korban jiwa akibat pemboman dan agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober bertambah menjadi 15.523 orang, di mana sebanyak 70 persen korban jiwa merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara itu sebanyak 41.316 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 281 petugas kesehatan meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Israel menyerang dan menghancurkan 56 ambulans pada saat bertugas, membunuh dan melukai petugas medis, serta menghancurkan 56 pusat kesehatan. Akibat penghancuran dan kekurangan bahan bakar, 26 rumah sakit dan 46 pusat layanan kesehatan dasar di Jalur Gaza tidak berfungsi.

(T.FJ/S: Time)

leave a reply
Posting terakhir