Yerusalem, SPNA - Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Pusat Informasi Mo3ta, pada Jumat (08/12/2023), bahwa hingga pada hari Jumat, sebanyak 280 penduduk Palestina telah dibunuh oleh Israel di berbagai wilayah Tepi Barat, sejak 7 Oktober lalu.
Data statistik yang dilaporkan Mo3ta, termasuk enam penduduk Palestina yang dibantai Israel di kamp pengungsi Al-Far'a, selatan Tubas, pada pagi Jumat.
Mo3ta mencatat sebanyak 64 penduduk Palestina dibunuh di Jenin, 44 penduduk Palestina dibunuh di Tulkarm, 37 penduduk Palestina dibunuh di Hebron, dan 36 penduduk Palestina dibunuh di Nablus.
Israel juga membunuh penduduk Palestina di provinsi lain. Israel membunuh 27 penduduk Palestina di Yerusalem, 26 di Ramallah, 18 di Tubas, 11 di Qalqilya, tujuh di Betlehem, tujuh di Yerikho, dan tiga penduduk Palestina lainnya dibunuh di Salfit.
Serangan terus menerus yang menargetkan penduduk sipil Palestina telah meningkatkan perlawanan terhadap Israel di seluruh kawasan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Para pemuda Palestina mengeluarkan seruan untuk bangkit dan melakukan segala upaya dalam menghadapi agresi zionis Israel.
“Agresi Israel terhadap Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, tempat-tempat suci (Palestina), dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel tidak akan berhenti kecuali direspon dengan perlawanan dan peningkatan konfrontasi baik dari Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, bahkan ke kawasan Palestina yang diduduki tahun 1948 (Israel saat ini),” kata Gerakan Pemuda Palestina di Tepi Barat.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Jumat (08/12/2023), mengumumkan bahwa serangan pemboman Israel di Jalur Gaza telah membunuh 17.487 orang dan lebih dari 46.000 orang lainnya mengalami luka-luka sejak 7 Oktober. Selama beberapa jam terakhir, sebanyak 313 penduduk sipil Palestina dibunuh dalam serangan Israel.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 8.000 anak telah dibunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Dari semua korban jiwa akibat pemboman brutal Israel, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
(T.FJ/S: Palinfo)