Ayah Salah Satu Wartawan Aljazeera, Anas Asy-Syarif Meninggal Dunia dalam Serangan Israel

Dia adalah jurnalis Aljazeera keempat yang kehilangan anggota keluarganya sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober.

BY 4adminEdited Tue,12 Dec 2023,04:00 PM

Gaza, SPNA – Anas Asy-Sharif mengatakan kepada Aljazeera bahwa ayahnya, Jamal, yang berusia 65 tahun, terbunuh pada Senin (11/12/2023), setelah rumahnya di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara diserang oleh Israel.

Aljazeera telah merilis pernyataan yang mengutuk serangan tentara Israel terhadap rumah korespondennya yang mengakibatkan kematian ayahnya.

Aljazeera menuliskan, “Aljazeera menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada rekan kami Anas dan keluarganya. Kami mendesak komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera melakukan intervensi dan menghentikan serangan brutal pasukan Israel terhadap jurnalis dan warga sipil di Jalur Gaza.”

Sedangkan Asy-Syarif menulis di X: “Ayahku tercinta telah menjadi seorang syahid. Kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali.”

Serangan tersebut merupakan sesuatu yang telah diatur oleh Israel yang sengaja menargetkan para wartawan dan keluarga mereka. Sebagai balasan atas pemberitaan mereka tentang kebiadaban Israel, untuk dunia.

Aljazeera menyebutkan bahwa Asy-Syarif sebelumnya telah mendapatkan ancaman dari Israel untuk menghentikan peliputannya di Gaza.

Namun, Asy-Syarif mengatakan bahwa dia akan terus bekerja dan meliput serangan Israel di Gaza. Dia adalah jurnalis Aljazeera keempat yang kehilangan anggota keluarganya sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober.

Tiga wartawan Aljazeera yang kehilangan keluarganya adalah:

1. Wael Dahdouh, kepala biro Aljazeera Arab di Gaza, kehilangan istri, putra, putri dan cucunya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat pada tanggal 25 Oktober.

2. Mohamed Abu Al-Qumsan, seorang insinyur penyiaran di biro Aljazeera di Gaza, kehilangan 19 anggota keluarganya, termasuk ayah dan dua saudara perempuannya, dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia pada tanggal 31 Oktober.

3. Moamen Al-Sharafi, koresponden Aljazeera Arab, kehilangan 22 anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia pada 6 Desember.

Dalam hal tersebut Aljazeera mengatakan akan mengambil tindakan hukum untuk memastikan para pelaku kejahatan dimintai pertanggungjawaban.

(T.HN/S: Thepeninsulaqatar)

leave a reply
Posting terakhir