Al Jazeera Kutuk Pembunuhan Jurnalis Samer Abudaqa oleh Militer Israel

Dengan terbunuhnya Samer Abudaqa, jumlah jurnalis dan pekerja media yang terbunuh di Gaza mencapai lebih dari 90 orang.

BY 4adminEdited Sat,16 Dec 2023,04:51 PM

Doha, SPNA - Kantor berita Al Jazeera mengutuk keras serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang mengakibatkan terbunuhnya juru kamera Samer Abudaqa, Jumat (15/12/2023).

Al Jazeera meminta pertanggungjawaban Israel karena secara sistematis menargetkan dan membunuh jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka.

Dalam pemboman hari ini di Khan Younis, pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke sebuah sekolah tempat warga sipil mencari perlindungan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari 5 jam, karena pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan.

Al Jazeera menyebutkan telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mendiang rekannya Samer Abudaqa di Gaza dan di Belgia.

Dengan terbunuhnya Samer Abudaqa, jumlah jurnalis dan pekerja media yang terbunuh di Gaza mencapai lebih dari 90 orang.

Al Jazeera mendesak komunitas internasional, organisasi kebebasan media, dan Pengadilan Kriminal Internasional untuk segera mengambil tindakan guna meminta pertanggungjawaban pemerintah dan militer Israel atas tindakan pembantaian dan kejahatan terhadap kemanusiaan itu.

(T.HN/S: Al Jazeera)

leave a reply
Posting terakhir

Al-Azhar Kutuk Pembunuhan Jurnalis Palestina Ghufran Haroun Warasneh

“Meningkatnya tingkat terorisme dan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan para wartawan, merupakan pesan yang jelas dari otoritas pendudukan brutal untuk membungkam mulut, untuk menutupi kejahatan sehari-hari yang mereka lakukan terhadap Palestina,” kata Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme.

Palestina Kutuk Kejahatan Pembunuhan Pemuda Palestina oleh Pemukim Israel

“Palestina menganggap kejahatan baru ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari serangkaian pembunuhan harian yang dilakukan terhadap rakyat (Palestina) kami dan pertukaran peran antara tentara pendudukan Israel dan milisi bersenjata pemukim Yahudi Israel, dengan kedok dan atas persetujuan Israel,” sebut Kementerian Luar Negeri.