Doha, SPNA - Kantor berita Al Jazeera mengutuk keras serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang mengakibatkan terbunuhnya juru kamera Samer Abudaqa, Jumat (15/12/2023).
Al Jazeera meminta pertanggungjawaban Israel karena secara sistematis menargetkan dan membunuh jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka.
Dalam pemboman hari ini di Khan Younis, pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke sebuah sekolah tempat warga sipil mencari perlindungan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari 5 jam, karena pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan.
Al Jazeera menyebutkan telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mendiang rekannya Samer Abudaqa di Gaza dan di Belgia.
Dengan terbunuhnya Samer Abudaqa, jumlah jurnalis dan pekerja media yang terbunuh di Gaza mencapai lebih dari 90 orang.
Al Jazeera mendesak komunitas internasional, organisasi kebebasan media, dan Pengadilan Kriminal Internasional untuk segera mengambil tindakan guna meminta pertanggungjawaban pemerintah dan militer Israel atas tindakan pembantaian dan kejahatan terhadap kemanusiaan itu.
(T.HN/S: Al Jazeera)