UNRWA Peringatkan Parahnya Tingkat Kelaparan di Jalur Gaza akibat Serangan dan Blokade Israel

Israel mengendalikan jumlah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah. Truk-truk bantuan ini harus menjalani pemeriksaan yang ketat sebelum masuk. Ribuan ton bantuan kemanusiaan menumpuk di penyeberangan Rafah di bagian Mesir akibat adanya pembatasan masuk dan pemeriksaan yang ketat yang dilakukan Israel.

BY 4adminEdited Mon,18 Dec 2023,04:00 PM

Gaza, SPNA - Lembaga Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada hari Sabtu (16/12/2023), memperingatkan semakin parahnya tingkat kelaparan di Jalur Gaza yang saat ini masih diserang dan diblokade Israel, di tengah semakin meningkatnya kasus kematian akibat kelaparan di Jalur Gaza.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan keprihatinannya terkait tersebarnya kasus kelaparan yang belum pernah terjadi di Jalur Gaza. Ia menekankan bahwa semua penduduk di Jalur Gaza menderita keputusasaan, kelaparan, dan kepanikan.

Philippe Lazzarini mengatakan bahwa penduduk Palestina di Jalur Gaza menghentikan truk bantuan, mengambil makanan, dan langsung memakannya di tempat. Ia menyebut bahwa ini menunjukkan keputusasaan dan tingkat kelaparan yang besar yang mereka rasakan.

Philippe Lazzarini menambahkan bahwa dirinya merasa ngeri terhadap operasi kotor Israel yang menargetkan penduduk sipil Palestina dan pihak yang membantu mereka. Ia menyebut bahwa UNRWA juga merupakan salah satu target perang Israel di Jalur Gaza.

Philippe Lazzarini juga mengecam rasa tidak manusiawi yang terus meningkat dan kurangnya simpati internasional terhadap malapetaka yang dialami masyarakat Gaza.

Para aktivis selama beberapa hari terakhir melaporkan kasus kematian anak-anak kelaparan di utara Jalur Gaza, sementara pejabat PBB, pada Jumat kemarin melaporkan bahwa separuh penduduk Jalur Gaza menderita kelaparan.

Israel mengendalikan jumlah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah. Truk-truk bantuan ini harus menjalani pemeriksaan yang ketat sebelum masuk. Ribuan ton bantuan kemanusiaan menumpuk di penyeberangan Rafah di bagian Mesir akibat adanya pembatasan masuk dan pemeriksaan yang ketat yang dilakukan Israel.

Berdasarkan Kantor Informasi Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, setiap hari, Jalur Gaza membutuhkan ribuan truk perbekalan dan bantuan, seperti susu formula, makanan, barang-barang kebutuhan pokok, peralatan medis, dan termasuk peralatan evakuasi yang diperlukan tim pertahanan sipil (Tim SAR).

Sementara itu, Israel hingga saat ini masih terus membombardir dan melancarkan serangan darat di Jalur Gaza. Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, pada Jumat (15/12), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 18.800 orang dan lebih dari 51.000 lainnya mengalami luka-luka. Lebih lebih 8.000 korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan sebanyak lebih 6.200 adalah perempuan.

Perang di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-71. Tentara Israel terus membombardir berbagai kawasan di utara dan selatan Jalur Gaza, di tengah ketakutan internasional akan memburuknya bencana kemanusiaan.

(T.FJ/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir