Gaza, SPNA – Perang di Gaza telah memasuki hari ke-78, total korban yang tercatat meninggal korban pembantaian Israel telah mencapai lebih dari 20.000 orang. Yang dibutuhkan oleh warga Gaza saat ini adalah tekanan dunia internasional kepada Israel untuk menghentikan serangannya.

Tanpa gencatan senjata permanen, maka tidak ada gunanya membicarakan bantuan yang disebutkan sudah mendapatkan akses ke Gaza.

Scott Paul dari Oxfam America telah menekankan bahwa bantuan ke Gaza “tidak akan berfungsi ketika bom-bom berjatuhan dan menghancurkan rumah-rumah, pabrik, peternakan, pabrik, [dan] toko roti”.

“Tidak ada gunanya membawa tepung jika Anda tidak bisa membuat roti dengan tepung itu. Jadi fokusnya sepenuhnya salah,” kata Paul kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan ada “jurang pemisah yang lebar” antara pemerintahan Biden dan seluruh dunia mengenai apa yang sebenarnya dibutuhkan di Gaza; sebagian besar negara mendukung gencatan senjata segera, sementara AS tetap menentang tindakan tersebut.

“Ada masalah yang harus diselesaikan dalam mekanisme penyaluran bantuan,” tambah Paul.

Namun banyak aktivis kemanusiaan, katanya, merasa frustrasi ketika mereka “mendengar banyak pembicaraan tentang penghitungan truk bantuan, padahal kita seharusnya menghitung jumlah nyawa yang hilang dan ketidakmanusiawian yang kita lihat di sekitar kita”.

Oxfam America adalah organisasi bantuan dan pembangunan internasional yang menciptakan solusi jangka panjang terhadap kemiskinan, kelaparan, dan ketidakadilan. Selain kantor pusatnya yang berbasis di Boston, Oxfam America memiliki kantor Kebijakan & Kampanye di Washington, dan tujuh kantor regional di seluruh dunia.

(T.HN/S: Aljazeera)