McDonald's: Boikot Rugikan Kami di Timur Tengah

CEO McDonald's, Chris Kempczinski mencatat bahwa seruan kelompok pro-Palestina untuk memboikot restoran McDonald's karena konflik di Jalur Gaza merugikan operasional perusahaan.

BY 4adminEdited Sat,06 Jan 2024,05:21 AM

Gaza, SPNA - CEO McDonald's, Chris Kempczinski, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Jumat (05/01/2023), menegaskan bahwa misinformasi yang salah tentang dukungan perusahaan terhadap Israel memiliki dampak nyata terhadap penjualannya di Timur Tengah.

Kempczinski mencatat bahwa seruan kelompok pro-Palestina untuk memboikot restoran McDonald's karena konflik di Jalur Gaza merugikan operasional perusahaan.

“Banyak pasar di Timur Tengah dan sejumlah pasar di luar kawasan mengalami dampak bisnis yang signifikan akibat perang dan misinformasi yang memengaruhi merek-merek seperti McDonald’s,” kata Chris Kempczinski.

Setelah pecahnya perang Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober, aktivis pro-Palestina melancarkan kampanye boikot setelah foto dan video di media sosial menunjukkan restoran McDonald's di Israel menyediakan makanan gratis kepada tentara Israel.

Sementara itu, Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), organisasi pro-Palestina, menyerukan masyarakat dunia untuk menghindari restoran McDonald's pada bulan November, karena pemegang waralaba “secara terbuka mendukung” militer Israel.

Pengeboman dan invasi darat Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 dan sejauh ini telah membunuh lebih dari 22.000 penduduk Palestina, telah memicu gelombang protes massal di seluruh dunia. Hal ini juga menyebabkan banyak orang memboikot merek internasional seperti McDonald’s dan Starbucks.

Di Indonesia, konsumen mulai memboikot McDonald’s dan bisnis lainnya pada pertengahan Oktober setelah McDonald’s Israel mengumumkan di media sosial bahwa mereka telah membagikan ribuan makanan gratis kepada militer Israel selama perang di Gaza.

Pengumuman tersebut mendorong sejumlah organisasi, termasuk Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), dan sejumlah ormas Islam menyerukan boikot terhadap McDonald's dan bisnis lain yang dianggap pro-Israel, termasuk Burger King.

Dengan dukungan Amerika dan Eropa, sejak tanggal 7 Oktober hingga hari ini, Israel masih melanjutkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza. Pesawat-pesawat tempur Israel mengebom rumah sakit, pemukiman penduduk sipil, gedung, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga memblokade akses masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Agresi Israel telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang sangat parah, bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Jumat (05/01), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 22.600 orang dan 57.910 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Israel melakukan genosida dengan melakukan pemboman secara brutal terhadap pusat-pusat pemukiman penduduk, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah sakit.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir