Hindari Serangan Houthi, Kapal Bermuatan Ribuan Domba dan Lembu Terdampar di Australia, Pecinta Hewan Mengecam

Terdamparnya kapal-kapal tersebut menggarisbawahi dampak yang semakin luas dari serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, jalur maritim utama antara Eropa dan Asia, yang telah mengganggu perdagangan global.

BY 4adminEdited Wed,31 Jan 2024,12:51 PM

Canberra, SPNA - Sebuah kapal yang membawa sekitar 14.000 domba dan 2.000 sapi, pada hari Rabu (31/01/2024), terdampar di lepas pantai Australia dalam cuaca panas terik setelah kapal tersebut terpaksa meninggalkan perjalanan melalui Laut Merah. Sontak kejadian ini menimbulkan protes keras dari orang-orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.

Kapal tersebut meninggalkan Australia pada tanggal 5 Januari menuju Israel, tempat kapal tersebut akan membongkar muatannya, namun dialihkan dari jalurnya pada pertengahan Januari lalu karena adanya ancaman serangan oleh pemberontak Houthi di Yaman sebelum diperintahkan pulang oleh pemerintah Australia.

Hewan-hewan tersebut kini berada dalam kondisi terlantar dan dapat dipulangkan ke Australia, di mana peraturan biosekuriti mengharuskan mereka untuk dikarantina, atau dikirim kembali ke laut untuk perjalanan selama sebulan ke Israel di sekitar Afrika, menghindari Laut Merah, kata pejabat industri dan pemerintah.

Terdamparnya kapal-kapal tersebut menggarisbawahi dampak yang semakin luas dari serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, jalur maritim utama antara Eropa dan Asia, yang telah mengganggu perdagangan global.

Hal ini juga menggarisbawahi risiko terhadap industri ekspor hewan hidup Australia, yang mengirim ratusan ribu hewan ke Timur Tengah setiap tahunnya.

Perlu diketahui bahwa serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan Israel bukan tanpa alasan. Aksi tersebut dilakukan sebagai pembalasan genosida Israel yang masih sedang berlangsung di Gaza.

HIngga hari ini, agresi darat, laun dan udara Israel ke Gaza telah menewaskan 26.751 warga dan melukai 65.636 lainnya.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir