Beirut, SPNA - Sebanyak empat penduduk sipil Lebanon terbunuh dan sembilan lainnya mengalami luka-luka, pada Rabu (14/02/2024), dalam dua serangan udara Israel. Serangan ini merupakan bagian dari operasi serangan militer Israel terhadap selatan Lebanon.
Tim Pertahanan Sipil di selatan Lebanon menyatakan bahwa tentara Israel menyerang kota Al-Sawwaneh dan Adshit di selatan Lebanon. Serangan ini mengakibatkan empat penduduk sipil Lebanon meninggal dunia dan sembilan lainnya mengalami luka-luka.
Sumber keamanan Lebanon menyebutkan bahwa pada Rabu malam, empat penduduk sipil dari satu keluarga termasuk dua perempuan, meninggal dunia akibat serangan Israel terhadap sebuah bangunan apartemen di kota Nabatiyeh.
“Penghuni apartemen yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan Hizbullah,” kata sumber keamanan, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, menyerang kota Safed, utara Palestina yang diduduki, dengan rudal, menewaskan seorang tentara Israel dan melukai delapan lainnya.
Medias Israel, Haaretz, melaporkan bahwa sepuluh rudal mendarat di sekitar markas tentara Israel, di mana salah satunya menghantam sebuah bangunan yang dihuni tentara. Serangan yang dilancarkan dari Lebanon tidak mampu dicegat sistem “Iron Dome” Israel.
“Hizbullah menggunakan rudal ketika mengebom Safed. Iron Dome (Israel) gagal mencegat sejumlah rudal tersebut,” sebut Haaretz.
Daerah perbatasan di Lebanon Selatan telah menyaksikan ketegangan keamanan, baku tembak, dan pemboman rudal antara tentara Israel dan Hizbullah sejak Hamas melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsha” pada 7 Oktober 2023 dan Israel menyatakan perang terhadap Gaza.
Hizbullah beberapa kali menegaskan bahwa selama Israel masih belum menghentikan perang dan genosida di Jalur Gaza, maka serangan dan perang dari Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Kamis (15/02/), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 28.663 orang dan 68.395 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Israel terus melakukan genosida dengan melakukan pemboman secara brutal terhadap pusat-pusat pemukiman penduduk, tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, hingga tempat-tempat penampungan pengungsi, yang menyebabkan kehancuran infrastruktur besar-besaran.
(T.FJ/S: Palinfo)