Ben-Gvir: Negara Palestina Tidak Akan Berdiri Selama Kami dalam Pemerintahan

Pada Juni tahun lalu, Itamar Ben-Gvir menyerukan pembunuhan terhadap ratusan ribu penduduk Palestina, pelaksanaan operasi militer, dan penghancuran rumah penduduk Palestina di Tepi Barat.

BY 4adminEdited Sun,18 Feb 2024,12:13 PM
Itamar Ben-Gvir

Gaza, SPNA - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Kamis (15/02//2024), bergabung dengan sejumlah menteri yang marah setelah adanya laporan terkait rencana Amerika Serikat untuk mengakui negara Palestina dalam beberapa minggu mendatang, sebagai bagian dari rencana perdamaian.

“Niat Amerika Serikat, bersama negara-negara Arab, untuk mendirikan negara teroris bersama negara Israel adalah ilusi dan bagian dari konsep menyesatkan bahwa ada mitra perdamaian di sisi lain, setelah tanggal 7 Oktober, keadaan menjadi lebih jelas dari sebelumnya. Dilarang memberi mereka sebuah negara. Selama kami berada di pemerintahan, negara Palestina tidak akan berdiri,” kata Ben-Gvir.

Sebelumnya, media Amerika Serikat, The Washington Post, melaporkan bahwa Amerika Serikat dan sejumlah negara Arab sedang mempersiapkan rencana rinci untuk mencapai perjanjian perdamaian komprehensif antara Israel dan Palestina yang mencakup pembentukan Negara Palestina. Pengumuman tersebut mungkin akan disampaikan pada beberapa minggu ke depan.

Pada Juni tahun lalu, Itamar Ben-Gvir menyerukan pembunuhan terhadap ratusan ribu penduduk Palestina, pelaksanaan operasi militer, dan penghancuran rumah penduduk Palestina di Tepi Barat.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (16/02/), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 28.775 orang dan 68. 552 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sejak 7 Oktober lalu, Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang telah membunuh puluhan ribu penduduk sipil, di mana sebagian besar merupakan adalah anak-anak dan perempuan.

Israel terus melakukan genosida dengan melakukan pemboman secara brutal terhadap pusat-pusat pemukiman penduduk, tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, hingga tempat-tempat penampungan pengungsi, yang menyebabkan kehancuran infrastruktur besar-besaran.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir