Netanyahu: Israel Akan Pertahankan Kendali Keamanan Penuh di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Netanyahu juga menegaskan bahwa Tel Aviv dengan tegas menolak perintah internasional mengenai penyelesaian permanen dengan Palestina dan akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina.

BY 4adminEdited Tue,20 Feb 2024,05:59 PM

Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (19/02/2024), menyatakan bahwa Israel akan mempertahankan kontrol keamanan penuh atas seluruh wilayah barat Yordania, termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.

“Dengan atau tanpa permukiman permanen, Israel akan terus mempertahankan kendali keamanan penuh atas seluruh wilayah yang terletak di barat Yordania. Ini termasuk, tentu saja, Yudea dan Samaria (nama Israel untuk Tepi Barat) dan Jalur Gaza,” kata Benjamin Netanyahu.

Minggu lalu (18/02), pemerintah Israel dengan suara bulat mengadopsi rancangan undang-undang yang melarang pengakuan Negara Palestina, kecuali setelah perundingan bilateral antara Israel dan Palestina.

Netanyahu juga menegaskan bahwa Tel Aviv dengan tegas menolak perintah internasional mengenai penyelesaian permanen dengan Palestina dan akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina.

Sebelumnya, media Amerika Serikat, The Washington Post, melaporkan bahwa Amerika Serikat dan sejumlah negara Arab sedang mempersiapkan rencana rinci untuk mencapai perjanjian perdamaian komprehensif antara Israel dan Palestina yang mencakup pembentukan Negara Palestina. Pengumuman tersebut mungkin akan disampaikan pada beberapa minggu ke depan.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Senin (19/02/), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 29.092 orang dan 69.028 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply