Gaza, SPNA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada Selasa (20/02/2024), mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Gaza tidak dapat dikenali lagi karena telah menjadi puing-puing akibat pemboman Israel.
UNRWA menambahkan bahwa sebanyak 153 bangunan dan fasilitas milik UNRWA di Jalur Gaza hancur selama perang dan sekolah-sekolah UNRWA menjadi tempat perlindungan dari upaya pemboman Israel.
Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Senin (19/02/), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 29.092 orang dan 69.028 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, berdasarkan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
(T.FJ/S: Palinfo)