Sanaa, SPNA - Ansharullah Yaman, pada Senin (04/03/2024), mengumumkan bahwa militernya telah menyerang kapal Israel di Laut Arab. Serangan ini dilakukan hanya selang beberapa jam setelah Ansharullah menyerang kapal perang Amerika di Laut Merah.
Juru bicara militer Ansharullah, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut merupakan kemenangan atas penindasan terhadap rakyat Palestina dan sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman.
“Angkatan laut Yaman, dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, telah melakukan operasi serangan terhadap kapal Israel “MSC SKY” di Laut Arab menggunakan sejumlah rudal angkatan laut. Serangannya akurat dan langsung, alhamdulillah. Operasi serangan ini dilakukan hanya beberapa jam setelah angkatan udara divisi pesawat tak berawak meluncurkan sejumlah rudal balistik dan drone ke sejumlah kapal perang musuh Amerika di Laut Merah,” kata Yahya Saree.
Yaman telah terlibat dalam perang Israel-Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dengan menembakkan rudal ke arah Israel sendiri dan juga menyerang kapal-kapal Israel di jalur pelayaran penting.
Militer Yaman menyerang semua kapal yang menuju ke Israel, terlepas apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel. Yaman meyakinkan bahwa semua kapal yang menuju ke pelabuhan di seluruh dunia dapat berlayar dengan bebas, kecuali kapal yang menuju pelabuhan Israel.
Amerika Serikat, Inggris, dan sekutunya membentuk kekuatan militer untuk menghadapi serangan Ansharullah Yaman. Pesawat Amerika dan Inggris sudah beberapa kali melancarkan sejumlah serangan di berbagai wilayah di Yaman.
Operasi Yaman tersebut dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina, yang saat ini menjadi sasaran pembunuhan, penghancuran, dan blokade di Jalur Gaza, serta untuk menjawab seruan rakyat Yaman untuk membantu Palestina.
Yaman meminta agar blokade Israel dibuka agar bantuan kemanusiaan dan medis dapat masuk sesuai kebutuhan penduduk Palestina yang saat ini masih terus dibombardir Israel. Selama Israel tidak menghentikan agresi di Jalur Gaza dan membuka Jalur Gaza agar bantuan dapat masuk, Yaman akan terus melakukan operasi melawan Israel dan sekutunya.
Pada Senin (04/03), Perusahaan Keamanan Maritim Global, Ambrey, mengumumkan bahwa telah terjadi kebakaran di kapal Israel yang menjadi sasaran serangan di kawasan tenggara Aden, setelah kapal tersebut terkena dua ledakan, salah satunya dari jarak jauh.
Sementara itu, sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Israel yang telah diadili di hadapan pengadilan internasional atas tuduhan melakukan genosida terhadap warga Palestina, masih terus melancarkan perang dahsyat di Gaza yang hingga hari Minggu (03/03), telah membunuh 30.410dan melukai 71.700 orang, di mana sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Ribuan penduduk Palestina di Jalur Gaza masih hilang di bawah reruntuhan bangunan yang dibom Israel.
Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
(T.FJ/S: RT Arabic)