Serang Lebanon, Israel Bunuh 5 Penduduk Sipil di kota Khirbet Selm

Militer Israel menembakkan dua rudal udara ke arah rumah tersebut, yang membunuh seorang ayah, istrinya yang sedang hamil, dua anak mereka, dan satu orang lagi. Tim ambulans mengevakuasi jenazah dan membawa korban luka-luka ke Rumah Sakit Pemerintahan Tibnin.

BY 4adminEdited Mon,11 Mar 2024,01:33 AM

Beirut, SPNA - Israel, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Sabtu (09/03/2024), membunuh lima penduduk sipil Lebanon dalam serangan rudal yang dilancarkan ke kota Khirbet Selm.

Empat orang dalam satu keluarga terbunuh dalam serangan pemboman Israel di Khirbet Selm dan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan Israel di sebuah rumah di Khirbet Selm pada hari Sabtu. Korban merupakan pengungsi yang melarikan diri ke Khirbet dari kota Blida, akibat serangan Israel yang rutin di lakukan di selatan Lebanon.

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa serangan rumah di kawasan Al-Ain di pusat kota Khirbet Selm yang membunuh 5 orang, termasuk 4 anggota keluarga pengungsi dari kota Blida dan melukai lebih dari 9 lainnya.

Militer Israel menembakkan dua rudal udara ke arah rumah tersebut, yang membunuh seorang ayah, istrinya yang sedang hamil, dua anak mereka, dan satu orang lagi. Tim ambulans mengevakuasi jenazah dan membawa korban luka-luka ke Rumah Sakit Pemerintahan Tibnin.

Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari sembilan orang penghuni rumah dan orang-orang di sekitar rumah yang menjadi target pemboman terluka. Serangan Israel ini menyebabkan rumah yang menjadi target hancur total tersebut dan menyebabkan kerugian besar pada puluhan rumah di sekitarnya.

Tim SAR terus melakukan evakuasi dengan menghilangkan puing-puing dari lokasi serangan Israel untuk mencari orang hilang.

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayed Hassan Nasrallah, mengumumkan bahwa kelompok perlawanan Lebanon adalah front yang mendukung Gaza. Namun, akibat semakin meningkatnya saling serang antara Hizbullah dan tentara Israel, situasi sedang berubah menjadi perang skala besar, yang mempengaruhi seluruh wilayah Lebanon.

Channel 13 Israel, pada Jumat kemarin melaporkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, telah menginstruksikan persiapan rencana kemungkinan operasi darat di Lebanon dan belajar dari perang Jalur Gaza.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan bahwa Beirut melanjutkan upaya yang bertujuan untuk menahan eskalasi antara Hizbullah dan Israel. Ia menekankan bahwa Lebanon menyambut baik semua inisiatif terkait hal ini.

Daerah perbatasan di selatan Lebanon telah menyaksikan ketegangan keamanan, baku tembak, dan pemboman rudal antara tentara Israel dan Hizbullah sejak Hamas melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsha” pada 7 Oktober 2023 dan Israel menyatakan perang terhadap Gaza.

Hizbullah beberapa kali menegaskan bahwa selama Israel masih belum menghentikan perang dan genosida di Jalur Gaza, maka serangan dan perang dari Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (09/03), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 30.960 orang dan 72.524 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: CNN, RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Gedung Pernikahan di Khirbet Jabara Dibongkar Pendudukan

Sebelumnya Tel Aviv mengeluarkan larangan bagi warga Palestina untuk memasuki daerah yang berdekatan dengan perbatasan dalam radar 300 meter. Daerah tersebut dinamakan zona pemisah, dan warga Palestina yang melanggar larangan tersebut selalu ditangkap bahkan ditembak mati.