Josep Borrell: Gaza, dari Penjara Terbesar Jadi Kuburan Massal Terbesar di Dunia

“Orang-orang Eropa tidak bisa duduk dan menyaksikan bagaimana orang-orang Palestina kelaparan ketika, di sisi perbatasan Mesir terdapat persediaan makanan yang jumlahnya sangat banyak.”

BY 4adminEdited Tue,19 Mar 2024,07:20 AM

Gaza, SPNA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah wawancara yang dirilis Aljazeera kemarin (Senin, 18/03/2024), menyampaikan kesedihannya terhadap apa yang sedang berlangsung di Gaza akibat agresi militer Israel yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Menurutnya Gaza hari ini berubah dari situasi yang buruk kepada yang lebih buruk. “Gaza sebelum perang adalah penjara terbuka terbesar. Saat ini, adalah kuburan terbuka terbesar. Kuburan bagi puluhan ribu orang dan juga kuburan bagi banyak prinsip hukum kemanusiaan yang paling penting.”

Dalam hal ini, dia mengajak semua pihak untuk turun tangan mengatasi krisis kemanusiaan yang berlangsung di Gaza.

“Orang-orang Eropa tidak bisa duduk dan menyaksikan bagaimana orang-orang Palestina kelaparan ketika, di sisi perbatasan Mesir terdapat persediaan makanan yang jumlahnya sangat banyak.”

Perlu diketahui bahwa pembantaian warga Palestina masih terus berlangsung di Gaza oleh militer Israel. Total 31.726 orang dipastikan meninggal dunia dan 73.792 orang luka-luka.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir
3.jpg

Josep Borrell: Israel Tidak Berhak Memveto Hak Palestina untuk Merdeka

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan dukungannya terhadap Borrell, yang menyuarakan hak asasi manusia di Jalur Gaza dan kawasan Timur Tengah. Pada Jumat lalu, di Universitas Valladolid Spanyol, yang memberinya gelar doktor kehormatan, Borrell berkata, “Kami percaya bahwa solusi dua negara harus diterapkan untuk mewujudkan perdamaian,”. Ia menuduh Perdana Menteri Israel menolak solusi ini.

Investigasi Ungkap 4 Kuburan Massal Kekejian Israel di Desa Tantura Palestina

Para peneliti dan sejarawan mengatakan bahwa desa Tantura dihuni oleh sekitar 1.500 orang, banyak penduduk dibunuh dalam pembantaian yang dilakukan oleh geng-geng Zionis Israel. Pada saat ini di bekas desa Tantura dibangun objek wisata pantai, di mana salah satu lokasi parkir mobil di objek wisata ini dibangun di atas kuburan massal penduduk Tantura.