Termakan Hasutan Netanyahu, Ekstremis Israel Geruduk Kantor Pusat UNRWA di Kota Suci Al-Quds

Ekstremis Israel Selasa pagi (19/03/2204), merusak markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di lingkungan Sheikh Jarrah, yang terletak di Yerusalem Timur yang diduduki

BY 4adminEdited Tue,19 Mar 2024,10:17 AM
Ekstremis Israel menggeruduk kantor pusat UNRWA untuk melakukan demonstrasi menuntut penutupan UNRWA karena diduga membantu Hamas di Yerusalem Barat pada tanggal 05 Februari 2024. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency

Al-Quds,SPNA – Ekstremis Israel Selasa pagi (19/03/2204), melakukan aksi vandialisme terhadap kantor pusat Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di lingkungan Sheikh Jarrah, yang terletak di Yerusalem Timur yang diduduki.

Badan PBB tersebut memiliki kantor pusat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Mereka juga mengelola kamp pengungsi Shuafat, serta sejumlah sekolah dan fasilitas medis.

Menurut kantor berita Wafa, rekaman video menunjukkan sekelompok pemukim Israel memasang poster di pintu masuk utama markas besar UNRWA, menempelkan poster-poster yang menyerukan penutupannya, dan mengancaman staf UNRWA.

Sumber-sumber keamanan dan lokal telah melaporkan serangan terakhir ditujukan kepada UNRWA dan markas besarnya di Yerusalem setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim 12 staf badan tersebut ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

Tidak ada bukti yang diberikan Netanyah atas klaimnya, yang dipertanyakan tidak hanya oleh PBB, namun juga oleh sejumlah pemerintah Barat.

Protes hari ini terjadi setelah Wakil Walikota Kota Yerusalem Barat, Aryeh King yang beraliran sayap kanan, menulis surat kepada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, memintanya untuk menutup kantor pusat UNRWA di Sheikh Jarrah. Dia juga menuntut penutupan sekolah yang dikenal sebagai “Pusat Pelatihan Kejuruan” UNRWA.

Israel telah berulang kali menyamakan staf UNRWA dengan anggota Hamas dalam upaya untuk mendiskreditkan mereka, tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut, sambil melakukan lobi keras agar UNRWA ditutup karena Israel adalah satu-satunya badan PBB yang mempunyai mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar pengungsi Palestina.

Jika lembaga tersebut tidak ada lagi, bantah Israel, maka masalah pengungsi tidak akan ada lagi, dan hak sah bagi pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka tidak diperlukan lagi. Israel telah menolak hak untuk kembali tersebut sejak akhir tahun 1940an, meskipun keanggotaan mereka di PBB dibuat dengan syarat bahwa pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke rumah dan tanah mereka.

(T.RS/S:MEMO)

leave a reply
Posting terakhir